Tekanan darah rendah setelah makan, juga dikenal sebagai hipotensi postprandial. Hipotensi postprandial terjadi ketika usus dan perut seseorang membutuhkan darah ekstra untuk pencernaan, yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke seluruh bagian tubuh lainnya. Penurunan tiba-tiba sering menyebabkan pusing, pingsan, nyeri dada, penglihatan kabur, dan mual.
4. Sensitivitas Makanan
Ketika seseorang dengan alergi makanan bersentuhan dengan makanan pemicu, mereka mungkin mengalami pusing atau pingsan dalam beberapa menit hingga dua jam setelah menelan. Intoleransi makanan juga dapat menyebabkan pusing setelah makan. Selain itu, seseorang yang sensitif terhadap kafein dapat menjadi pusing setelah minum minuman berkafein.
5. Makanan Tertentu
Makanan tertentu dapat memicu orang dengan kondisi tertentu, menyebabkan pusing setelah makan. Misalnya, penderita penyakit Ménière harus menghindari makanan asin karena garam dapat meningkatkan tekanan di telinga bagian dalam, memperburuk pusing.
Cara Mengatasinya Pusing Setelah Makan
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi agar tidak mengalami pusing usai makan. Adapun caranya yakni sebagai berkut:
- Minum air yang cukup sebelum dan selama makan
- Membatasi atau menghindari kafein, alkohol, atau natrium
- Makan makanan kecil setiap tiga jam
- Makanan harus terdiri dari porsi protein, lemak, dan karbohidrat berkualitas tinggi yang cukup
- Perhatikan gula darah usai makan jika menderita diabete
- Hindari karbohidrat olahan, seperti roti putih, nasi, dan minuman manis
- Pertahankan kontrol tekanan darah dan gula darah yang baik, sesuai dengan panduan penyedia layanan kesehatan Anda.
- Menyesuaikan tekanan darah atau obat diabetes
Demikian informasi mengenai penyebab pusing setelah makan dan cara mengatasinya yang mungkin belum banyak orang yang mengetahuinya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Ulil Azmi
Baca Juga: Apakah Anemia Bisa Sembuh? Kenali Dulu Penyebabnya