Suara.com - Jerawat masih menjadi masalah bagi banyak orang. Kondisi yang satu ini juga tidak hanya dialami oleh anak muda, tetapi orang dewasa. Sayangnya jerawat juga masih sering diselimuti mitos dan fakta.
Munculnya jerawat sendiri akan membuat penampilan menjadi buruk. Beberapa orang juga menjadi tidak percaya diri ketika wajahnya mengalami banyak jerawat.
Seorang Dermatogist, dr. Danar Wicaksono, SpDV mengatakan, terdapat berbagai hal yang dapat menyebabkan jerawat pada seseorang. Hal ini karena jerawat juga tergantung pada jenis kulit orang itu sendiri.
“Jerawat sendiri penyebabnya banyak, hal ini tergantung orang dan jenis kulitnya sendiri, ada yang pengaruh genetik dari orang tua, stres juga bisa menyebabkan jerawat, dan lain-lain,” ucap Dokter Danar dalam acara Skincare Masterclass Vol.02 #DRAWAT (Drama Jerawat), Kamis (21/7/2022).
![Ilustrasi jerawat.[Pexels/Anna Nekrashevich]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/23/75682-ilustrasi-jerawatpexelsanna-nekrashevich.jpg)
Berikut beberapa hal yang menyebabkan timbulnya jerawat pada seseorang menurut Dokter Danar, di antaranya:
- Genetik
- Hormon Androgen (Baik dari dalam maupun luar)
- Penyakit lain yang mendasari (misalnya Sindrom polikistik ovarium atau PCOS)
- Pengaruh obat-obatan (misalnya steroid, hormon, anticonvulsant, dan lain-lain)
- Kosmetik
- Diet yang dijalani
- Stres dan kurang tidur
Selain itu,banyak juga mengenai mitos tentang jerawat yang beredar di masyarakat. Berikut merupakan kebenaran mengenai beberapa mitos tersebut berdasarkan penjelasan Dokter Danar.
MITOS: Jerawat muncul karena jatuh cinta
Menurut Dokter Danar, jatuh cinta tidak bisa menjadi bukti valid mengapa seseorang mengalami jerawat.
MITOS: Jerawat hanya ada pada usia remaja
Baca Juga: Kulit Kepala Terasa Perih Saat Keramas, Tanda Penyakit Apa?
Hal ini karena pada beberapa orang yang sudah dewasa, bahkan berusia 40-50 tahun masih bisa memiliki jerawat.