Suara.com - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadpi Sadikin baru-baru ini menyebut bahwa sudah ada 9 kasus suspek cacar monyet atau monkeypox yang tersebar di seluruh Indonesia.
Temuan itu menjadi kehkhawatiran sendiri di kalangan masyarakat. Lantas bagaimana cara menghindarinya? Apakah vaksin cacar yang ada masih evektif?
"Monkeypox masih satu genus dengan cacar yang dulu yang Smallpox. Jadi saya bilang ke para ahli, kalau kita pernah divaksin cacar pada tahun 1970-an atau kelahiran seperti saya, yang lansia-lansia itu imunitasnya ada dan (vaksin, red.) cacar itu beda dengan Covid-19 yang turun setiap enam bulan," katanya speerti dikutip dari ANTARA>
Dia menjelaskan vaksin cacar memiliki kemampuan melindungi penerima manfaat seumur hidup.

"Jadi, antibodinya ada seumur hidup. Buat yang sudah divaksinasi cacar maka relatif terlindungi, kemudian dari perawatannya sudah ada antivirusnya juga," katanya.
Budi mengatakan vaksin cacar menjadi salah satu dari tiga upaya Kementerian Kesehatan dalam mengendalikan penyakit cacar monyet yang berpotensi mewabah di dunia.
Metode pengendalian penyakit yang saat ini menjangkiti 16.000 pasien di 75 negara itu, diterapkan di Indonesia melalui penegakan disiplin protokol kesehatan, pemanfaatan alat polymerase chain reaction (PCR), hingga pengadaan obat-obatan.
"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan sama, dengan menjaga prokes, surveilans dijaga, kalau bisa vaksinasi disiapkan dan pengobatannya," kata dia.
Kemenkes telah menyediakan 500 unit reagen PCR cacar monyet untuk kebutuhan surveilans di seluruh pintu masuk Indonesia, seperti bandara dan pelabuhan.
Baca Juga: Gawat! Cacar Monyet Mulai Incar Anak, Usia Ini Paling Berisiko
Kemenkes juga sedang berupaya mendatangkan tambahan lebih banyak lagi reagen PCR secara impor untuk disebar ke seluruh provinsi di Indonesia pada bulan ini.