Suara.com - Stroke dan kanker merupakan dua penyebab utama kematian di Indonesia.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan, stroke menjadi penyakit tidak menular yang menyebabkan kasus kematian terbanyak.
Menurut WHO, stroke adalah suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa penurunan fungsi otal baik fokal maupun global, yang dapat memberat dan berlangsung selama 24 jam atau lebih.
Stroke terjadi apabila pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah sehingga sebagian otak tidak mendapatkan pasokan darah yang membawa oksigen yang diperlukan sehingga mengalami kematian sel atau jaringan.
Tak kalah membahayakan adalah kanker yang juga menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia.
Kanker memang dinilai sebagai penyakit yang cukup mematikan, karena sel kanker bisa menyebar dan mengganggu fungsi jaringan maupun organ yang ada di dalam tubuh.
Di samping itu, kebanyakan pasien kanker baru merasakan gejala ketika kanker sudah menyebar atau di stadium lanjut.
Padahal berbagai penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis kanker bisa diketahui lebih awal lewat pemeriksaan kesehatan alias deteksi dini.
Deteksi dini kanker membantu dokter menemukan sel-sel abnormal di dalam tubuh sebelum menunjukkan gejala kanker.
Baca Juga: 5 Gejala Awal Kanker Paru-paru Ini Sering Diabaikan, Segera Cek!
Selain itu dokter juga bisa mendeteksi adanya sel kanker sebelum menyebar terlalu luas dan sulit disembuhkan.