DD bukan sekadar bantuan teknis, melainkan program pemberdayaan jangka panjang yang menitikberatkan pada peningkatan kapasitas peternak.
Melalui pendekatan capacity building, DD membekali peternak dengan pelatihan komprehensif — mulai dari tata kelola kandang, manajemen pakan, pemeliharaan kesehatan hewan, hingga pemahaman terhadap standar mutu susu segar sesuai SNI.
Hingga kini, program ini telah menjangkau puluhan ribu peternak sapi perah di berbagai wilayah Indonesia, berkat kerja sama erat antara FFI, koperasi peternak, dan kalangan akademisi.
Misi utamanya adalah memastikan peningkatan produksi susu segar berkualitas yang berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguatkan.
Masa Depan Peternakan di Tangan Generasi Muda
Tantangan regenerasi peternak menjadi perhatian serius. Banyak anak muda enggan melanjutkan usaha orang tuanya sebagai peternak.
Untuk itu, FFI menyelenggarakan Young Progressive Farmer Academy (YPFA) untuk membekali peternak muda dengan keterampilan dan tata kelola peternakan yang modern dan berkelanjutan.
Program yang diinisiasikan tahun 2016 untuk regenerasi peternak sapi perah local ini memberikan pengetahuan mengenai manajemen peternakan hingga sistem keuangan yang baik dari para pakar.
Melalui program ini, para peternak muda akan mendapatkan sosialisasi dan edukasi mengenai pengelolaan peternakan sapi serta berdiskusi rencana pengembangan bisnis peternakannya.
Baca Juga: Promo Susu dan Perlengkapan Balita di Indomaret Hari Ini 3 Juni 2025, Dapatkan Harga Spesial!
Nantinya, FFI akan mengajak para peternak muda ini untuk mengikuti studi banding di Belanda guna mempelajari praktik manajemen peternakan sapi terbaik dari peternak lokal di sana.
Swasembada Susu 2029 dan Dukungan Pemerintah
Pemerintah pun menetapkan target ambisius: swasembada susu pada 2029, dengan populasi 1 juta ekor sapi perah lokal. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, industri, akademisi, dan peternak muda.
"Pemerintah menargetkan swasembada susu nasional pada 2029 melalui penambahan satu juta ekor sapi perah, modernisasi peternakan, dan kemitraan antara industri dan peternak. Ini adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional dalam RPJMN, yang akan membuka peluang besar bagi generasi muda untuk terlibat aktif membangun ketahanan pangan bangsa,” kata Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH Kementerian Pertanian, Dr. Drh. Nuryani Zainuddin, M. Si dalam acara yang sama.
Menurutnya, konsumsi susu masyarakat Indonesia masih sangat rendah, bahkan terendah di Asia Tenggara. Untuk itu, pemerintah mendorong peningkatan produksi susu dalam negeri agar kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi secara mandiri.
Hari Susu Sedunia 2025 mengingatkan kita bahwa susu bukan sekadar nutrisi, tapi bagian dari sistem pangan yang kompleks dan krusial.