Alasan Anak Imunisasi Campak Sejak Usia 9 Bulan, Benarkah Perlindungan Capai 97 Persen?

Riki Chandra Suara.Com
Rabu, 27 Agustus 2025 | 17:20 WIB
Alasan Anak Imunisasi Campak Sejak Usia 9 Bulan, Benarkah Perlindungan Capai 97 Persen?
Ilustrasi imunisasi campak. [Dok. Antara]

Suara.com - Orang tua kini diingatkan agar memberikan imunisasi campak pada anak sejak usia 9 bulan. Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan, langkah ini sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) guna melindungi anak dari penyakit yang mudah menular.

Imunisasi campak dan rubela MR diberikan pada usia 9 bulan, kemudian diulang dosis kedua pada usia 18 bulan,” ujar Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Hartono Gunardi, Rabu (27/8/2025).

Sesuai rekomendasi Kemenkes, setiap anak memerlukan tiga dosis vaksin campak. Dosis ketiga biasanya diberikan saat anak berusia 7 tahun dan dilakukan di sekolah pada bulan imunisasi nasional. Pemberian vaksin secara bertahap ini bertujuan membentuk antibodi tubuh secara optimal.

“Ketika diberikan vaksin, antibodi tubuh meningkat dan seiring waktu akan menurun. Ketika diberikan dosis kedua, pembentukan antibodi menjadi jauh lebih cepat sehingga kadar antibodi jauh lebih tinggi dibanding dosis pertama. Menetapnya antibodi akan jauh lebih panjang dibanding satu dosis saja," katanya.

Data menunjukkan, satu dosis vaksin campak pada usia 9 bulan mampu memberikan perlindungan hingga 85 persen. Setelah dosis kedua, perlindungan meningkat signifikan menjadi 95 hingga 97 persen. “Jadi, luar biasa sekali perlindungannya, jauh lebih tinggi dari perlindungan yang diberikan vaksin COVID-19,” tambahnya.

IDAI menekankan pentingnya orang tua mengecek kelengkapan vaksinasi anak. Jika ada vaksin yang terlewat, anak tetap bisa diberikan dosis berikutnya tanpa harus mengulang dari awal. “Tidak ada vaksin yang hangus,” tegas Prof. Hartono.

Beberapa kondisi ringan seperti pilek, demam ringan, alergi makanan, dan diare tidak menjadi penghalang untuk melakukan imunisasi anak. Namun, anak dengan penyakit berat seperti gagal jantung, leukemia, anemia berat, atau yang sedang mendapat pengobatan kortikosteroid tinggi atau imunosupresan sebaiknya ditangani terlebih dahulu sebelum imunisasi diberikan.

Pentingnya vaksin campak kembali diperkuat dengan data terbaru Kemenkes, yang mencatat lonjakan kasus campak pada anak-anak selama beberapa tahun terakhir. Perlindungan dini melalui imunisasi terbukti efektif menekan penyebaran penyakit menular ini di sekolah dan lingkungan rumah.

Dengan mengikuti jadwal yang dianjurkan Kemenkes, pemberian imunisasi campak sejak usia 9 bulan memastikan anak mendapatkan perlindungan maksimal hingga dewasa. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?