Infografis
Suara.com - Penunjukan Ganjar Pranowo menjadi calon presiden yang langsung ditetapkan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki konsekuensi pascapenolakan Timnas Israel bermain di Piala Dunia U20, beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, akhirnya FIFA memutuskan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Menurut Analis politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Yuwanto, pernyataan Ganjar itu yang kemudian berbuntut panjang.
Ia mengemukakan, imbas pernyataan Ganjar tersebut membuat kelompok pemilih milenial atau generasi muda yang sebelumnya mengidolakan sosok Gubernur Jawa Tengah tersebut semakin menjauh.
"Namun, saya kira ini tergantung bagaimana Ganjar dan tim suksesnya bisa meyakinkan kembali anak-anak muda," katanya seperti dikutip Antara pada Sabtu (22/3/2023).
Ia mengemukakan, sepak bola saat ini memiliki sensitivitas yang luar biasa. Tak heran jika pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 banyak yang menyalahkan Ganjar.
"Elektabilitasnya sempat turun. Namun, saya rasa ini bisa disubstitusi dengan hal-hal yang lebih konstruktif dan prospektif ke depannya bergantung apa yang dilakukan Ganjar," katanya.
Sedangkan dari sisi internal PDIP, ia menilai kader partai banteng moncong putih itu bakal solid memenangkan Ganjar Pranowo.
"Kalau PDIP, saya rasa dari sisi kepatuhan dan ketaatan kader, pengurus, dan simpatisannya kuat terhadap ketua umum ya..," katanya.
Dikatakan Yuwono, dengan pidato yang disampaikan Megawati Soekarnoputri usai menunjuk Ganjar menjadi capres, maka seluruh kader akan solid. Apalagi, PDIP memiliki mesin politik dengan ketahanan yang kuat, simultan dan sinergis sebagai penggerak langkah partai serta didukung dengan kepatuhan dan ketaatan kader.
Baca Juga: Kala Jokowi Rayakan Idul Fitri Terakhir sebagai Presiden Bersama Dua Capres
Kekuatan tersebut semakin bertambah, dengan hadirnya Presiden Joko Widodo dalam pengumuman pencapresan Ganjar.
