Suara.com - Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengibaratkan gagalnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan seperti halnya sebuah pernikahan. Ia menyebut dalam sebuah pernikahan kegagalan bisa saja terjadi meski undangan telah disebar.
"Mesti kita luruskan bahwa di dalam area lobi politik semua bisa terjadi. Contoh kalau orang mau nikah, undangan sudah disebar tiba-tiba di hari H batal itu kan normal saja," kata Sahroni di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/9/2023).
Dalam kondisi seperti itu, kata Sahroni, kedua belah pihak pasti merasa kecewa. Sehingga, undangan yang telah tersebar juga bukan berarti sebagai sebuah ketetapan selagi belum adanya akad.
"Selama akad nikah belum diucapkan maka tidak ada terjadi pernikahan tersebut, itu contoh. Maka ini lah proses politik yang harus dipublik dijelaskan secara baik, jangan sampai di provokasi, kita tidak mau," ujarnya.
Belum Garis Tangan
Sahroni juga menegaskan tidak ada pengkhianat di balik keputusan partainya memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bacawapres Anies. Ia meminta semua pihak tidak terus-menerus meributkan gagalnya AHY sebagai cawapres.
"Jadi kita ingin bawa ruang publik diberikan narasi contoh yang baik, komunikasi yang cukup. Jangan sampai buat kubu-kubuan akhirnya jadi keributan itu terus-terusan gara-gara seorang AHY nggak jadi cawapres," tuturnya.
![Bakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan, membagikan momen kebersamaan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa (25/10/2022). [Foto ist/ @aniesbaswedan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/26/57461-anies-baswedan-dan-agus-harimurti-yudhoyono-anies-ahy-ahy-dan-anies.jpg)
Terlebih, kata Sahroni, AHY masih memiliki kesempatan untuk bertarung di Pilpres 2029 mendatang. Ia lantas menilai batalnya AHY sebagai cawapres Anies memang karena belum rezeki atau belum garis tangannya.
"Ya namanya belum rezeki belum garis tangan, kan AHY umurnya sama masih ada ruang di 2029 buat dia jadi capres misalkan. Ya why not," katanya.
Baca Juga: Virgo Banget! Pantas SBY Langsung Pasang Badan Saat AHY Gagal Jadi Cawapres Anies Baswedan
Wakil ketua Komisi III DPR RI itu juga membantah keputusan NasDem memilih Cak Imin sebagai cawapres disebut tanpa adanya kemonukasi dengan partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Sahroni menyebut keputusan itu diambil berdasar proses panjang yang telah dilakukan Tim 8.
"Tapi waktu deadlock itu terjadi tentang pemilihan cawapres Pak Anies bersama Tim 8 menyerahkan ke partai politik. Maka itulah, Pak Surya mengambil dicesion dengan keputusannyan Cak Imin sebagai cawapres," ungkapnya.
"Kan kan Pak Anies, bukan partai politik. Nah dari situlah komunikasi terkait Pak Surya bertemu dengan Majelis Syuro (PKS) misalnya, komunikasi. Jadi tidak ada isu tidak ada komunikasi, bohong itu," imbuhnya.
Batal Laporkan SBY ke Bareskrim
Sahroni batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ke Bareskrim Polri terkait kasus penyebaran berita bohong atau hoaks. Ia mengklaim membatalkan laporan tersebut karena dilarang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan bacawapres Anies Baswedan.
"Secara pribadi mau melaporkan, tapi tadi saya di jalan menelepon Ketua Umum bahwa saya akan melakukan pelaporan. Tapi Pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan," ujar Sahroni.