Suara.com - Meski pendaftaran bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden (bacapres dan bacawapres) tinggal hitungan hari lagi, namun hingga kini baru satu pasangan calon yang disebut-sebut siap mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni Anies-Muhaimin.
Beberapa waktu lalu, Anies menyampaikan bahwa pasangan AMIN sedang menyiapkan berkas administrasi pendaftaran.
"Sudah (siap semua berkas administrasi pendaftaran). Itu salah satu tugas Baja (Badan Kerja) AMIN adalah mempersiapkan, salah satunya ya, untuk pendaftaran," katanya.
Sementara itu, capres yang diusung dari Koalisi Indonesia Maju, yakni Prabowo Subianto dan juga capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo masih belum menentukan sosok bakal calon wakil presiden.
Mencermati hal tersebut, Pengamat Politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Indaru Setyo Nurprojo meyakini sampai saat ini kader Nahdlatul Ulama (NU) masih seksi dalam kontestasi politik lima tahunan tersebut.
Bahkan, ia menilai pasangan capres dan cawapres yang diusung merupakan kombinasi dari representasi milenial dan nahdliyin.
"Sampai saat ini, saya masih percaya bahwa kader dari NU selalu seksi untuk dipilih dalam semua proses seleksi eksekutif. Kedua, dalam pilpres 2024 ini, saya melihat bahwa yang harus dibangun adalah pasangan milenial dan nahdliyin," katanya kepada Suara.com pada Selasa (3/10/2023).
Ia kemudian menyoroti sosok Ganjar Pranowo yang mengakrabi gaya milenial, lengkap dengan gimmik generasi yang digolongkan lahir pada era 1980-an hingga 1996.
"Meskipun berumur, namun cara dan gayanya (Ganjar) akrab dengan kalangan milenial. Ganjar berhasil muncul sebagai sosok yang akrab dan memahami gimik milenial," jelasnya.
Baca Juga: Ekspresi Ganjar Naik Kereta Cepat Whoosh Berkecepatan 351 Km/Jam: Nggak Terasa, Halus Sekali
"Lewat media sosial yang dia buat, telah berhasil mempengaruhi dunia Gen Z dan milenial yang memang punya suara besar," ucapnya.