"Tadi beberapa sempat ada yang mengatakan kemampuan untuk membeli bahan pokok, terus keluhan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari. Terus tadi ada juga ibu yang mengeluh tidak mendapatkan manfaat dari bansos-bansos sama masalah pendidikan," ujarnya.
"Tadi sembari saya itu memantau harga ada beberapa yang menyampaikan aspirasi seperti itu, tapi ada juga pedagang ya sama sih seperti di tempat lain, ingin adanya kestabilan harga, sehingga mereka akan lebih mudah menerapkan harga-harga jual mereka juga," sambungnya.
Ditemui terpisah, Dwi pedagang sayur di Pasar 26 Ilir, mengatakan, jika harga tomat misalnya mengalami kenaikan.
"Kalau kenaikan harga cuma ada tomat. Tomat biasanyo 6 atau 5 ribu sekilo, ini sekarang 20 ribu sekilo," kata Dwi.
"Naiknya tinggi nian. Jadi orang mau beli ini juga berpikir kan mau beli tomat ini kan. Karena keadaan orang-orang masyarakat ini kan waduh mahal kali katanya tomat ini," sambungnya.