Gerakan membagikan telur ini merupakan bagian dari perayaan HUT PDIP ke-51 yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.
Hasto menjelaskan, total ada 1.500 telur yang dibagikan ke warga di Rusun Tanah Tinggi itu. Ribuan telur itu telah dipindang oleh warga setempat.

"Telur ini dimasak oleh Ibu-ibu di RT dan kemudian dibagi untuk menambah asupan gizi bagi anak-anak kita," ujar Hasto kepada wartawan.
Ia bahkan menganggap program bagi-bagi telur lebih bagus ketimbang susu gratis yang digagas kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Kami memberikan telur karena ini secara empiris menurut para ahli gizi telur kaya protein, bagus tidak hanya mencegah stunting, juga dalam pertumbuhan kecerdasan anak-anak kita. Sehingga satu keluarga kami berikan 3 telur, sebagai upaya gotong royong dari PDIP dan seluruh tim Pemenangan Ganjar-Mahfud,” kata Hasto.
Menurutnya, program bagi-bagi telur lebih baik dibanding program susu dari sudut pandang kesehatan, anggaran, maupun kedaulatan pangan. Sementara, pembagian susu malah memiliki masalah kesehatan, yakni kelebihan glukosa.
"Telur ini diproduksi oleh rakyat Indonesia, bukan impor. Kalau Prabowo Gibran susunya impor, bahkan ada dari Australia, bahkan mengandung glukosa yang tidak baik bagi pertumbuhan anak-anak," ucapnya.
"Makanya kita membangun semangat berdikari di dalam mengatasi stunting. Jadi telur ini sangat efektif itu berdasarkan penilaian dari ahli gizi,” tambahnya.
Hasto menjelaskan, nantinya pembagian telur ini akan diintegrasikan ke program KTP Sakti (Satu Kartu Terpadu Indonesia) yang diusung oleh paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD. KTP Sakti akan memastikan bantuan dari pemerintah tepat sasaran dan semakin mudah diakses.
Baca Juga: Sidang DKPP: KPU Diduga Langgar Aturan Gegara Terima Gibran jadi Cawapres!
Alasannya, KTP Sakti akan mengintegrasikan semua data bantuan sosial (bansos). Tak hanya itu, datanya juga akan selalu diperbaharui.