Menelusuri Sejarah Masjid Kramat Kampung Bandan

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 15 Juli 2014 | 11:10 WIB
Menelusuri Sejarah Masjid Kramat Kampung Bandan
Pintu gerbang Masjid Jami Al-Mukarromah yang lebih dikenal dengan nama Masjid Kramat Kampung Bandan, Jakarta. (Foto: suara.com/Dinda Rachmawati)

Selain makam, Masjid ini pun memiliki keunikan lain, yakni tumbuhnya tiga pohon kurma di area Masjid.

Habib Alwi menceritakan, pohon kurma yang telah tumbuh sekitar 30 tahun ini, tumbuh dengan sendirinya.

Pohon ini pun berbuah setiap tahunnya. Saat kurmanya masih muda, banyak orang yang mengambil, karena kurma muda ini dipercaya dapat bermanfaat untuk kesuburan bagi pasangan-pasangan yang sulit mendapatkan keturunan.

"Atas seizin Allah, hasilnya memang sudah terbukti. Dari tahun ke tahun, mereka yang berhasil, memberi tahu dari mulut ke mulut, mengajak keluarga dan kerabat, akhirnya yang datang bertambah. Jadi habis dengan sendirinya, belum sampai matang sudah habis," ujarnya.

Selain itu, air yang bersumber dari sumur tua yang dibuat oleh salah satu wali, dipercaya dapat menyembuhkan penyakit.

Saat musim kemarau tiba, air di sumur tetap berlimpah. Rasanya yang tawar pun membuat air ini dirasa memiliki kemiripan dengam air zam-zam.

Saat ini, sumur tersebut telah ditutup dan berada di bagian bawah, dalam masjid.

"Sumur sengaja tidak diperlihatkan. Kami tidak mau membahayakan keimanan para jamaah. Karena beberapa kali sempat ada yang berzikir di air itu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI