Siapakah Andini Permata? Viral Video Bareng Bocil hingga Link Video Syur

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 07 Juli 2025 | 15:04 WIB
Siapakah Andini Permata? Viral Video Bareng Bocil hingga Link Video Syur
Perempuan yang heboh disebut Andini Permata di media sosial. [Dok. Istimewa]

Suara.com - Nama Andini Permata mendadak jadi perbincangan hangat di platform media sosial TikTok, X (Twitter), hingga Telegram.

Video yang dikaitkan dengan nama Andini Permata mencuat dan menjadi pusat perhatian warganet, lantaran menampilkan perempuan muda bersama seorang bocil (anak kecil), dalam situasi yang memicu kontroversi.

Meski demikian, hingga kini, belum ada konfirmasi resmi mengenai siapa sebenarnya Andini Permata.

Kemudian, tidak ditemukan profil pribadi, akun terverifikasi, maupun jejak digital lain yang mengindikasikan bahwa Andini Permata adalah seorang figur publik, selebgram, atau influencer.

Nama tersebut bahkan diduga kuat hanya dipakai sebagai clickbait untuk memancing klik pengguna internet.

Fenomena viral ini bermula dari beredarnya cuplikan video berdurasi 2 menit 31 detik yang memperlihatkan seorang perempuan yang diduga bernama Andini Permata tengah berjoget santai bersama anak laki-laki.

Ekspresi bingung sang bocil dalam video tersebut memicu spekulasi publik tentang kemungkinan adanya tindakan yang melanggar norma, bahkan hukum.

Konten tersebut langsung menyebar luas dan diklaim memiliki puluhan versi atau potongan berbeda yang diburu oleh warganet.

Beberapa akun bahkan menawarkan “link full video Andini Permata” yang banyak beredar di Telegram dan situs tidak resmi.

Namun, sebagian besar link tersebut hanyalah jebakan yang berisi malware, konten manipulatif, atau bagian dari skema penipuan digital.

Bahaya Mengakses Video Viral Tidak Terverifikasi

Pakar keamanan siber menegaskan, mengakses atau menyebarkan video seperti yang dikaitkan dengan Andini Permata dapat membawa risiko serius. Di antaranya:

1. Malware dan virus

Banyak link video viral di media sosial sebenarnya merupakan umpan untuk menyebarkan malware, spyware, atau trojan yang bisa mencuri data pribadi pengguna.

2. Penipuan dan pemerasan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI