Festival Pesona Tambora 2016: Lombok Sumbawa Kian Mendunia

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 11 April 2016 | 00:00 WIB
Festival Pesona Tambora 2016: Lombok Sumbawa Kian Mendunia
Festival Pesona Tambora 2016 akan digelar pada 11-16 April 2016.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Gunung Tambora yang Melegenda
Gunung Tambora merupakan stratovolcano aktif yang terletak di Pulau Sumbawa, NTB. Letusannya pada 1883 yang begitu besar hingga melenyapkan hampir separuhnya, menjadi letusan terbesar sejak letusan Danau Toba.

Sebelumnya, Gunung Tambora memiliki tinggi 4.882 m dpl dan menjadi puncak tertinggi kedua di Indonesia setelah Jaya Wijaya. Namun kini tinggi Gunung Tambora tinggal 2.851 m dpl akibat letusan besar yang melegenda itu. Kondisi ini sesuai dengan nama Tambora yang  berasal dari dua kata, yakni "ta" dan "mbora" yang berarti ajakan menghilang.

Saat erupsi, letusan Tambora terdengar hingga ke Pulau Sumatera, Makassar dan Ternate sejauh 2.600 km. Akibat letusan besar tersebut, 400 juta ton gas sulfur menguasai langit hingga jauh di atas awan mencapai 27 mil ke strastofer.

Bisa dibayangkan betapa tebalnya debu yang dihasilkan akibat letusan tersebut, bahkan hingga menyelimuti Pulau Bali dan mematikan vegetasinya. Begitu tebalnya abu yang berterbangan di langit.

Sepanjang daerah dengan radius 600 km dari Gunung Tambora  terlihat gelap gulita selama dua hari, karena sinar Matahari tak mampu menembus tebalnya abu.

Kaldera abadi akibat letusan pun sangat besar seluas 7 km, sementara jarak antara puncak dengan dasar kawahnya sedalam 800 meter. Total kematian yang ditimbulkan akibat letusan Gunung Tambora kala itu mencapai 71.000 jiwa, bahkan ada sumber yang menyebut data korban hingga 92.000 jiwa.

Abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia, menyobek lapisan tipis ozon, menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun kemudian turun melalui angin dan hujan ke Bumi. Satu tahun pascaletusan Gunung Tambora (1816), sering disebut sebagai tahun tanpa musim panas, karena terjadi perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa yang disebabkan oleh debu letusan Tambora ini.

Selain itu, terjadi pula gagal panen di Cina, Eropa dan Irlandia. Bahkan, mengakibatkan tragedi kelaparan di Prancis yang telah menyulut kerusuhan di negeri itu.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI