Malam puncak penutupan festival budaya akan dimeriahkan oleh artis nasional dan lokal, serta pelepasan 1.000 lampion ke udara.
Dua kegiatan tersebut digelar dalam rangka mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Nias, sekaligus mendukung proyeksi 20 juta kunjungan wisman dan 260 juta pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) di Tanah Air.
Selain ada unsur pemerintah, yaitu empat kabupaten dan satu kota, ada juga Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMN), sebagai wakil pelaku usaha, akademisi, komunitas, media dan pemerintah atau pentahelix, yang mendukung kegiatan ini.
Bupati Nias, Sokhoiatulo Laoli, mengatakan, potensi wisata yang dimiliki Nias sangat besar, sehingga infrastrukturnya masih harus dikembangkan lagi.
Rencananya, pada 2016, runway Bandara Binaka di Nias diperbaiki, sehingga pada 2017, pesawat-pesawat yang lebih besar, seperti Bombardier CJR 1000, yang berkapasitas 100 penumpang dapat mendarat.
“Perlu sinergitas antara kabupaten/kota se-Nias untuk mengembangkan pariwisata. Kami memiliki banyak sekali potensi, kami akan memilih yang terbaik untuk kemudian diajukan ke Kementerian Pariwisata, agar bisa masuk ke program pengembangan pariwisata nasional,” jelas Sokhoiatulo, dalam acara peluncuran Nias Pesona Pulau Impian 2016, beberapa waktu lalu.
Potensi Nias antara lain, bentang alam (nature), budaya (culture), dan buatan manusia (manmade), seperti lokasi surfing kelas dunia, panorama bahari yang menawarkan pantai berpasir putih, serta keunikan atraksi budaya lompat batu di Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan.