Siapkan SDM Andal, Kemenpar Cetak Lulusan Pariwisata Profesional

Madinah Suara.Com
Minggu, 18 September 2016 | 17:29 WIB
Siapkan SDM Andal, Kemenpar Cetak Lulusan Pariwisata Profesional
Menpar Arief Yahya. [Dok. Kemenpar]

Suara.com - Permintaan Menteri Pariwisata, Arief Yahya untuk terus menggenjot target menjaring 20 juta wisatawan pada 2019 disikapi cepat oleh para stakeholder.

”Amanat menpar untuk go digital langsung kami follow up dan kami implementasikan di Sekolah Pariwisata. Para mahasiswa sudah pasti melek tehnologi, dan kami melakukan segala hal dengan cara digital. Salah satunya, penerimaan mahasiswa baru secara online dan terintegrasi di antara semua pendidikan tinggi vokasi Kemenpar melalui Seleksi Bersama Masuk Sekolah Tinggi, Akademi, dan Politeknik Pariwisata (SBM-STAPP),” ujar Deputi Bidang Kelembagaan Kemenpar, Ahman Sya, dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke III Pariwisata 2016, di Ecopark, Ancol, 15-16 September 2016.

Tema “Go Digital, Be the Best” seakan menjadi harapan baru Wonderful Indonesia untuk naik panggung sebagai “the best digital marketing in the world”, nomor satu di dunia, menyentuh semua kalangan.

Namun yang utama, Wonderful Indonesia harus tumbuh dan menyalip dua rival utama, Malaysia Truly Asia dan Amazing Thailand.

”Ke depan, terutama pada 2017, semua daerah saya minta tetapkan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk pariwisatanya. Deputi kelembagaan siap merealisasikan apa yang dibutuhkan pariwisata, terutama penyediaan SDM,” tambah Ahman.

Selain itu, Kemenpar juga telah melakukan banyak hal di dunia pendidikan, seperti, meningkatkan kualitas Pendidikan Tinggi Vokasi Kementerian Pariwisata menjadi berstandar global, sehingga Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, STP Nusa Dua Bali, Politeknik Pariwisata Makassar, dan Akademi Pariwisata Medan berhasil memperoleh sertifikat “Tourism Education Quality TedQual” dari badan wisata dunia, UNWTO.

Selain itu, kementerian di bawah komando Arief ini juga sudah mempersiapkan pendirian SMK Pariwisata unggulan di 10 destinasi prioritas, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

”Kami juga mempersiapkan pendirian Akademi Komunitas Pariwisata di 10 Destinasi Prioritas, bekerja sama dengan Kemenristekdikti (Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia), mengimplementasikan program 'Pariwisata Goes to Campus', menyiapkan program Pariwisata Pelajar, dan Pariwisata Religi untuk Pesantren. Semua dunia pendidikan akan kami sasar, sehinggaakan banyak lahir SDM Pariwisata yang andal,” ujar laki-laki asal Ciamis itu.

Kemenpar juga telah melakukan sertifikasi dan pelatihan dasar SDM Kepariwisataan. Ahman mengatakan, dengan target 35.000 orang, capaian sampai 9 September 2016 adalah 17.750 orang (50,71 persen).

Target sertifikasi SDM Kepariwisataan akan selesai pada Oktober 2016. Pelatihan dasar dan Pariwisata Goes to Campus ditargetkan 17.600 orang. Pada 9 September 2016, pencapaian diharapkan 20.030 orang (113,80 persen).

”Pariwisata Goes to Campus sudah dilaksanakan di Universitas Diponegoro (Semarang, 200 mahasiswa), Poltekpar Makassar (Makassar, 445 mahasiswa), Universitas Siliwangi (Tasikmalaya, 2.673 mahasiswa), STP Bali (Denpasar, 640 mahasiswa), STP Bandung (708), Akpar Medan (395), Poltekpar Palembang (199), dan Poltekpar Lombok (120). Jumlah total peserta 5.980 mahasiswa,” jelasnya.
Kemenpar juga telah melakukan Diklat Kepemanduan Wisata. Rinciannya, Pelatihan Bahasa Mandarin 150 peserta di Bali, 50 peserta di Medan. Pelatihan Bahasa Arab, 50 peserta di Lombok, 50 peserta di Padang, 50 peserta di Aceh.

Pelatihan Wisata Bahari, 100 peserta di Labuan Bajo, 50 peserta di Bunaken, 50 peserta di Kepulauan Seribu, 50 peserta di Wakatobi.

Pelatihan Kepemanduan, 50 peserta di Lombok, total seluruhnya menjadi 650 peserta.

Kemenpar juga melakukan gerakan sadar wisata, dengan target 88 lokasi pada 35.200 orang, dimana capaian hingga 9 September sudah dilaksanakan di 49 lokasi, pada 19.600 orang (55,68 persen).

Selain itu, lembaga ini juga menggenjot Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat, yang mana targetnya adalah 47 lokasi, dengan 1.645 orang, dan capaian sampai 9 September sudah dilaksanakan di 40 lokasi, pada 1.400 orang (85,11 orang).

Terakhir adalah Pelatihan Calon Auditor Bidang Usaha Pariwisata, dengan target 810 orang, dengan capaian sampai 9 September 2016, pada 762 orang (94,07 persen).

Untuk minat menjadi profesional di bidang pariwisata, cara-cara digital direkomendasikan. Saat penerimaan STP, para calon mahasiswa sudah diminta untuk melek tekhnologi dengan pendaftaran melalu online.

Minat ke Sekolah Pariwisata Meningkat

Pada 2016, ada empat sekolah milik Kemenpar yang diseleksi secara bersama-sama secara online, yaitu Seleksi Bersama Masuk Sekolah Tinggi, Akademi, dan Politeknik Pariwisata (SBM-STAPP), yang digelar serentak di empat Perguruan Tinggi Pariwisata Negeri.

Tes SBM-STAPP dilaksanakan serentak di empat empat lokasi tersebut, yaitu Akpar Medan, STP Bandung, STP Nusa Dua Bali, dan Poltek Pariwisata Negeri Makassar.

Ahman menyatakan siap menyediakan SDM pariwisata tahun depan, karena data yang minat ke sekolah pariwisata juga meningkat. Jumlah pendaftarnya naik 20 persen, menjadi 9.800 calon mahasiswa.

Pada 2015, jumlah calon mahasiswa 8.200 orang, yang diterima hanya 4.631 mahasiswa saja.

“Itu menunjukkan bahwa pamor dan reputasi sekolah-sekolah yang melahirkan profesional di bidang pariwisata makin dibutuhkan. Jadi pada 2017, saya tidak takut kekurangan,” katanya.

Kemenpar membina empat kampus, diantaranya STP Bandung, yang menerima 3.061 mahasiswa. Saat ini, jumlah mahasiswa sebanyak 2.343 orang dan lulusannya sebanyak 20.492 orang. STP Nusa Dua Bali sudah menerima 720 mahasiswa, saat ini jumlah mahasiswanya sebanyak 2.200 orang, dan total lulusannya 18.755 orang.

Kemudian Politeknik Pariwisata Negeri Makassar, 450 mahasiswa, dengan jumlah mahasiswa saat ini sebanyak 1.232 orang dan total alumnus sebanyak 3.137 orang.

Akademi Pariwisata Medan, 400 mahasiswa, total mahasiwa 1.104 dan lulusannya 3.137 orang.

Ada lagi, Politeknik Pariwisata Negeri Palembang, menerima 199 mahasiswa dan Politeknik Pariwisata Negeri Lombok dengan 120 mahasiswa.

“Sektor pariwisata memang akan menjadi penopang ekonomi Indonesia di kemudian hari. Buktinya, 40 persen lulusan STP Bandung bekerja di luar negeri, kemudian, 30 persen mahasiswa Akpar Medan direkrut oleh perusahaan asing. Rata-rata dari empat kampus itu, 30 persen bekerja di luar negeri, sisanya terserap habis di sektor pariwisata. Tapi selama ini selalu kekurangan, sehingga mahasiswa yang belum lulus pun sudah menjadi rebutan perusahaan,” katanya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI