Suara.com - Bagi Anda yang sedang plesiran ke kota Apel, Malang, jangan lupa untuk menyempatkan diri ke Inggil Resto. Rumah Makan yang berlokasi di Jalan Gajah Mada 4 ini hadir dengan konsep yang menggabungkan museum dan restoran.
Adalah Dwi Cahyono, lelaki pecinta budaya berlatar pendidikan ekonomi yang mendirikan Inggil Resto ini pada 2004 silam. Menginjakkan kaki ke resto ini Anda akan disuguhkan benda-benda peninggalan sejarah yang menghiasi dinding hingga ruangan private resto ini.
Pegawai resto, Saiful Djojosukarto mengatakan bahwa bangunan Inggil Resto dulunya adalah rumah asli Belanda yang didirikan pada 1930.
"Diberi nama Inggil, dengan tujuan mengajak masyarakat untuk ikut serta menghargai budaya, karena kecintaan sang pemilik akan budaya dan sejarah sangat tinggi," ujar Saiful.
Dwi Cahyoni sendiri, kata Saiful, juga pendiri Museum Tempo Doeloe yang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di kota Malang. Ia juga menggabungkan unsur heritage dan kuliner khas Jawa di Inggil Resto ini.
Saiful mengatakan restoran ini mengoleksi 4.500 foto tempo dulu, 1.500 artefak kuno, dan ribuan dokumen bersejarah Kota Malang. Menurut dia, sang pemilik telah mengoleksi benda-benda bersejarah ini sejak SMA.
Nuansa tempo dulu begitu terasa ketika menemukan benda-benda kuno seperti pemutar piringan hitam, mesin ketik, telepon jadul, dan poster iklan jadul yang menjadi hiasan di sudut-sudut resto. Lantai resronya pun masih berupa tekel dengan dinding yang dicat semi permanen.
Baca Juga: Whiz Prime Malang, Hotel Baru Intiland Development di Malang
Saiful mengatakan, pengunjung bebas bertanya seputar benda-benda kuno atau kisah sejarah Malang pada pemandu resto. Menurutnya, sang pemilik sengaja menggabungkan konsep museum dan kuliner agar para pengunjung tertarik mempelajari sejarah sembari menunggu pesanannya tersaji.