Ada juga membatik di atas kain 2 meter, oleh Batik Linggo, yang bakal menjadi objek foto dan video yang super keren di pasar.
“Silakan hadir ya, Minggu pagi, 4 November 2018, di Pasar Karetan. Gunakan hastag #SetahunPasarKaretan setiap posting,” ajak Don Kardono.
Pasar ini memberi banyak manfaat buat masyarakat, komunitas dan membuat daerahnya dikenal di media sosial. Yang berjualan adalah masyarakat sekitar, yang mempromosikan dan menata kawasannya GenPI.
“Komposisinya 80-85 persen masyarakat, 20-15 persen GenPI, dari total revenue, sehingga antara komunitas dengan masyarakat mendapatkan hasil dari aktivitas destinasi digital itu,” tambahnya.
Dalam sekali operasi, Minggu pagi, rata-rata omzetnya Rp 20 sampai Rp 40 juta, belum termasuk biaya parkir yang 100 persen buat masyarakat. Bagaimana dengan pemilik lahan?
“Setahun, selama proses membangun destinasi digital, free. Ini menjadi konvensi, jika bekerjasama dengan swasta, pemilik lahan, maka tahun pertama harus free, tidak meminta persentase dari aktivitas pasar. Tujuannya adalah untuk membantu GenPI belajar menciptakan ekosistem bisnis, berbasis followers, friends, dan fans di media sosial,” ungkap Don .
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, yang pertama kali menamai pasar itu sebagai destinasi digital. Destinasi yang dikreasi baru, dengan cara digital, diviralkan melalui media digital.
“Sukses buat destinasi digital di seluruh Indonesia yang semakin heboh, makin keren, beken dan paten! Semangat terus!” katanya.
Baca Juga: Pasar Lodra Jaya Jadi Destinasi Digital Baru di Banjarnegara