Aksi Hair for Hope, Sumbangkan Rambut untuk Penderita Kanker

Sabtu, 02 Februari 2019 | 12:37 WIB
Aksi Hair for Hope, Sumbangkan Rambut untuk Penderita Kanker
Hair for Hope. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

Suara.com - Menjalani pengobatan kanker seperti kemoterapi dan radioterapi kerap menjadi momok bagi para pasien. Pasalnya, pengobatan ini menimbulkam efek samping seperti kerontokan rambut dan gairah hidup yang menurun. Itu sebabnya, sebagai bentuk dukungan terhadap para pasien kanker, Siloam Hospitals TB Simatupang mengadakan aksi Hair for Hope yang dihelat di Avenue of The Stars, Lippo Mall Kemang, Sabtu (2/2/2019).

Caroline Riady, selaku CEO Siloam Hospitals Group, mengatakan bahwa kegiatan ini juga diadakan untuk memperluas kesadaran akan pencegahan kanker dan pentingnya deteksi dini kanker.

"Perjalanan penyakit kanker itu sangat sulit bagi sebagian orang. Banyak yang masih ada harapan, namun ada juga yang mengalami penurunan kondisi. Sehingga kami melihat perlu adanya support bagi pasien kanker bukan hanya dari keluaga tapi juga masyarakat. Di Hair for Hope ini pengunjung mal bisa merelakan rambutnya untuk dipotong," ujar Caroline di Jakarta, Sabtu (2/2/2019).

Dalam kesempatan yang sama, dr. Harijanto Solaeman, MM. selaku perwakilan dari Siloam Cancer Support Community, menambahkan bahwa hari ini sudah tercatat 230 orang yang bergabung untuk memberikan dukungan dengan merelakan rambutnya untuk dipotong. Hasil dari rambut yang dikumpulkan pada aksi Hair for Hope ini, kata dr. Harijanto, akan disumbangkan ke Yayasan Kanker Indonesia untuk dijadikan wig.

"Jadi selama bulan Februari kami menerima hasil potongan rambut dari para donatur untuk kami salurkan ke YKI dan dapat diolah menjadi wig untuk para pasien kanker, sehingga para pasien kanker tidak merasa sendiri," ujar dr. Harijanto.

Selain mengadakan aksi Hair for Hope di Lippo Mall Kemang pada hari ini, Siloam Hospitals TB Simatupang juga akan mengadakan roadshow ke sekolah-sekolah menyasar anak sekolah selama bulan Februari. Harapannya, kata dr. Harijanto, anak-anak bisa mengenali kanker sejak dini dan melakukan pencegahan lewat perubahan gaya hidup.

"Selama sebulan kita akan roadshow ke sekolah-sekolah untuk kami datangi. Penyebab kanker dari gen memang sangat besar, tapi kalau pola hidup kita bagus tentu bisa dicegah. Sejak kecil kita juga tanamkan ke mereka untuk berbagi pada pasien," tandas dia.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?