Mengenal Tradisi Toron, Mudik Spesial ala Orang Madura saat Idul Adha

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Senin, 12 Agustus 2019 | 06:30 WIB
Mengenal Tradisi Toron, Mudik Spesial ala Orang Madura saat Idul Adha
Tradisi toron khas Madura [Suara.com/M.Madani]

Suara.com - Mengenal Tradisi Toron, Mudik Spesial ala Orang Madura saat Idul Adha

Madura kaya akan budaya dan tradisi. Salah satunya yaitu saat Idul Adha terdapat tradisi 'Toron' atau pulang kampung.

Tidak seperti masyarakat Indonesia pada umumnya.

Jika diluar Madura, Tradisi mudik hanya pada momentum Idul Fitri, dan hajatan tertentu. Di Madura saat Idul Adha juga ada tradisi mudik, namun disebut dengan tradisi 'Toron'.

Abrari Alzael, Budayawan Madura, mengungkapkan, Tradisi Toron di Madura ada dua. Satu Toron (Turun ke bawah), yang kedua Toron Tana (Turun ke tanah).

Tradisi toron khas Madura [Suara.com/M.Madani]
Tradisi toron khas Madura [Suara.com/M.Madani]

Toron (bahasa Madura) artinya Turun, Turun bagi orang madura bermakna Turun ke bawah, artinya orang madura yang sedang merantau, menikah, bekerja ke luar daerah, maka mereka akan mudik atau pulang ke kampung halamannya.

"Jadi mudik di Madura itu, tidak hanya Idul Fitri saja, Tapi saat Idul Adha, Maulid Nabi, Hajatan, Famili Haji, Lahiran, kemudian ketika ada keluarga yang Wafat maka orang madura yang sedang merantau pasti pulang kampung," kata Abe sapaan akrab Abrari.

Mereka pulang ke kampung halamannya tiada lain untuk bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarganya masing-masing.

Hal ini dilakukan oleh orang madura agar dapat membangun kembali tali persaudaraan demi terciptanya kekeluargaan yang erat dan mesra.

Baca Juga: Pak Presiden Ngevlog, Mejeng di Rolls-Royce, dan Selamat Idul Adha!

"Jadi saat Idul Adha dan momentum lainnya warga di empat Kabupaten di Madura, mulai Semenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan pasti mudik," terang Abe yang dikenal sebagai Penyair saat mengenyam bangku kuliah di Yogyakarta.

Dikatakan Abrari, Tradisi toron bagi orang Madura merupakan suatu keharusan apabila bekalnya cukup. seperti memiliki kesempatan waktu untuk pulang, memiliki ongkos atau transport, dan kondisinya dalam keadaan sehat.

"Jadi selagi bisa, mereka pasti pulang ke kampungnya," ungkapnya, kepada suara.com. Minggu, (11/8/2019.

Selain bersilaturahmi, dalam tradisi toron biasanya juga diisi dengan nyekar atau nyalase (datang ke kuburan mendoakan para pendahulu). Biasanya hal ini dilakukan oleh warga madura saat usai melaksanakan sholat Idul Adha. 

Tradisi toron khas Madura [Suara.com/M.Madani]
Tradisi toron khas Madura [Suara.com/M.Madani]

Mereka bersama anak putunya berbondong-bondong datang ke kuburan untuk mendoakan para almarhum yang telah mendahuluinya dengan harapan para sesepuh yang sudah meninggal dunia mendapatkan belas kasihan dari Allah SWT serta syafaat dari Rasulullah.

Sementara Toron Tana atau Turun ke tanah adalah tradisi ritual bagi masyarakat Madura sebagai tanda bahwa seorang bayi sudah dibenarkan dapat menyentuh tanah pertama kali. Biasaya saat bayi berumur 7 bulan atau saat bayi belajar merangkak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?