Kata "suro" atau sura sendiri berarti ikan hiu, sementara "boyo" adalah buaya. Konon, hal ini berkaitan dengan kisah pertarungan antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling.
Monumen ini sendiri menjadi salah satu yang paling ikonik, dan senantiasa dicari wisatawan saat berkunjung ke Kota Pahlawan.
4. Monumen Bambu Runcing

Layaknya Tugu Pahlawan, monumen Bambu Runcing di Jalan Panglima Sudirman merupakan bentuk apresiasi atas perjuangan arek-arek Surabaya melawan sekutu pada 10 November 1945.
Bambu Runcing ini menggambarkan senjata yang dipakai para pahlawan dalam menghadapi penjajah waktu itu. Di sini, ada 5 bambu runcing dengan ketinggian berbeda yang dapat memancarkan air mancur.
5. Monumen Jalesveva Jayamahe

Terakhir, ada monumen Jalesveva Jayamahe. Nama monumen ini berarti "Di Laut Kita Berjaya", yang mana merupakan motto dari TNI AL Indonesia.
Monumen ini memiliki bentuk perwira TNI AL dengan tinggi 30,6 meter yang sedang menatap lautan. Sementara, gedung di bawah monumen tersebut berfungsi sebagai museum TNI AL.
Baca Juga: Kalau ke Surabaya, Antre Nasi Babat Madura Super Enak di Sini...