Suara.com - Tidak sedikit orang-orang yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Demi memenuhi kebutuhan finansial, beberapa orang pun mencoba peruntungan dengan mencari sugar daddy.
Istilah sugar daddy biasanya merujuk pada pria mapan dan lebih tua yang memberikan uang, hadiah, dan benda-benda mahal lainnya kepada wanita lebih muda.
Karena pandemi Covid-19, beberapa wanita muda pun mencoba untuk mencari sugar daddy lewat laman web seperti Seeking Arrangements. Melansir Daily Star, ada 74% kenaikan dalam pengguna web tersebut.
Sayangnya, kenaikan ini juga diikuti dengan sejumlah penipuan. Beberapa sugar baby pun mendapati diri mereka buntung alih-alih untung.
Salah satunya adalah wanita 28 tahun asal Massachusetts bernama Elizabeth Mirah. Wanita ini hampir kehilangan pekerjaannya sebagai manajer kafetaria karena pandemi.
Putus asa, Mirah pun mencoba untuk mencari sugar daddy lewat laman media sosial FetLife. Namun, Mirah berakhir ditipu.

"Kami bercakap-cakap berulang kali dan dia terlihat seperti seseorang yang tulus," ungkap Mirah pada Business Insider.
Seperti sugar daddy lainnya, pria ini meminta nomor rekening dan detail bank Mirah. Tidak lama kemudian, Mirah dikirimi dua cek sebesar USD 1.500 atau Rp 22,1 juta per cek.
Namun, si sugar daddy lantas meminta Mirah untuk balik mengirimkan uang USD 500 (Rp 7,3 juta). Dia mengaku butuh uang untuk keponakannya.
Baca Juga: Tegur Sejoli yang Bercinta di Halaman Rumah, Wanita Ini Malah Diusir
Merasa berutang budi, Mirah pun mengirimkan dua kali lipat dari jumlah tersebut. Namun, tiga hari kemudian Mirah mendapati bahwa dirinya telah ditipu.