"Selama 13 tahun terakhir, aku tidak memakai warna apa pun kecuali pink. Jika aku harus pergi ke pemakaman atau sesuatu seperti itu, aku meminjam baju," tambahnya.
Guru 32 tahun ini menyebut bahwa warna pink meninggalkan kesan feminim, lembut, cerah, dan bahagia. Namun, sewaktu kecil, Yasmin ternyata pernah menganggap warna pink kekanak-kanakan.
Barulah di umur 16 tahun, wanita ini kembali jatuh cinta dengan warna pink dan terus memakainya hingga kini. Sekitar tiga tahun setelahnya, dia mulai membuang baju-bajunya yang bukan pink.

Mayoritas waktu, Yasmin menarik perhatian dan mendapat pujian untuk penampilannya. Namun, ada kalanya Yasmin diejek karena hanya memakai warna pink.
Di sisi lain, siswa-siswa Yasmin menyebutnya sebagai Miss Pink dan sering bertanya kenapa Yasmin selalu berpenampilan seperti Barbie.
"Ada banyak orang yang berkata, 'Kau hebat karena memakai apa yang ingin kau pakai, itu menakjubkan' dan aku selalu bilang mereka juga bisa melakukan ini."
"Aku akan senang melihat orang-orang memiliki rasa percaya diri sebagai individu, meski itu hanya berupa memiliki potongan rambut berbeda. Lakukan apa yang membuatmu bahagia," tambahnya.