Gara-Gara Bulan Madu, Sperma Banyak yang Mati dan Rusak

Rabu, 03 Februari 2021 | 12:07 WIB
Gara-Gara Bulan Madu, Sperma Banyak yang Mati dan Rusak
Video "Hanimun Salah Kaprah Sperma Jadi Mati". (TikTok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan suhu testis dengan kegiatan yang menghasilkan panas di sekitar skrotum — seperti berendam air panas, memakai celana dalam/pakaian ketat, sauna, atau bersepeda — dapat menyebabkan penurunan kualitas dan jumlah produksi sperma, bahkan mortilitas. Hal ini dapat mengurangi kesuburan lelaki.

Dalam intensitas dan frekuensi sewajarnya, sejumlah kegiatan ini tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap sperma. Tapi pria yang memang memiliki jumlah sperma sedikit mungkin ingin menghindari aktivitas-aktivitas ini sementara waktu, jika ia dan pasangan sedang merencanakan kehamilan.

Temuan dari tiga tahun studi mendukung mitos bahwa pria harus menghindari memanaskan sperma mereka. Setelah menganalisis data dari pria steril yang telah berulang kali terkena suhu air yang tinggi dari berendam air panas — melalui jacuzzi, atau bak air hangat — selama sekitar 30 menit per minggu, mereka menemukan kaitan yang kuat terhadap kemandulan pada pria. Bahkan, semua pria dalam studi tersebut menunjukkan tanda-tanda ketidaksuburan, termasuk gangguan produksi sperma dan kematian sperma.

Walaupun begitu, kerusakan ini tidaklah permanen. Dibutuhkan waktu empat sampai enam bulan setelah berendam air panas agar jumlah sperma pria kembali normal. Tim peneliti dari University of Carolina lebih lanjut menemukan, setelah tiga sampai enam bulan menghindari berendam air panas, kurang dari setengah jumlah lelaki menunjukkan peningkatan lima kali lipat jumlah sperma secara dramatis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI