Suara.com - Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan terhadap kehidupan sehari-hari. Tidak terkecuali dari sektor pendidikan.
Banyak sekolah dan juga universtias yang akhirnya mengalihkan program belajar mengajar melalui daring atau online. Tentunya ini membawa dampak tersendiri bagi peserta belajar. Hal itu salah satunya juga dirasakan oleh Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto, Rektor PresUniv.
"Dua tahun terakhir ini memang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020 telah berdampak besar bagi seluruh civitas academica. Sebab sebagai universitas dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak di Indonesia, kami perlu memastikan seluruh mahasiswanya, baik asing maupun Indonesia, untuk terkoordinasi dan terkoneksi dengan baik," kata Prof Jony dalam keterangan persnya.
Untuk itu, sejak awal 2020 kemarin, semua aktivitas kampus dilakukan secara daring serta memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Setelah satu tahun pandemi Covid-19 berlangsung, sejumlah universtias kini mulai berencana untuk kembali membuka perkuliahan.
Baca Juga:Menaker Minta Peringatan May Day Diisi dengan Kegiatan Positif

Prof Jony mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perkuliahan Offline Learning New Normal dan Online Learning Universitas Presiden. Di dalamnya mengatur tentang pemberlakuan sistem perkuliahan blended learning.
Sistem ini mengizinkan mahasiswa untuk memilih akan mengikuti pembelajaran secara offline atau online atas persetujuan dari orangtua masing-masing. Peraturan ini diberlakukan setelah mempertimbangkan situasi terkini, yaitu hadirnya vaksin Covid-19 di Indonesia.
“Lebih lanjut, pada bulan Mei mendatang PresUniv akan mulai menjalankan perkuliahan offline kembali dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Beberapa di antaranya seperti penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, bilik disinfektan, pengukuran suhu, hingga dokter yang selalu stand by di gedung kampus,” ungkap Prof Jony.
Di samping itu, Prof Jony mengatakan bahwa pihaknya juga tetap memberikan izin dan mengakomodir mahasiswanya yang ingin melakukan perkuliahan daring, atas persetujuan orangtua. Semua langkah ini ditempuh sebagai bentuk keseriusan yang tidak ingin menyerah pada Covid-19, melainkan beradaptasi dengan cara-cara baru karena inilah new normal yang baru.
Semua itu juga sejalan dengan dengan tema utama Dies Natalis PresUniv :“Youthopia; Where Darkness Exists, Light Subsists”,PresUniv mengajak para mahasiswanya untuk bangkit dari pandemi.
Baca Juga:Infodemi Memperburuk Pandemi Covid-19 di Indonesia, Rusak Fisik dan Mental
“Konsep tahun ini adalah penyembuhan dan kebangkitan untuk masa depan yang lebih baik. Karena seperti yang diketahui, seluruh dunia sedang jatuh di semua aspek karena pandemi Covid-19,” kata Prof. Dr. Jony Oktavian Haryanto