Pada dasarnya, BLACKPINK memang memiliki perhatian khusus terhadap lingkungan. Mereka kerap memberi bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana alam. Misalnya, pada 2019 mereka mendonasikan 40 juta won untuk korban kebakaran hutan di Provinsi Gangwon, salah satu kebakaran terbesar di Korea Selatan. Pada 2020, Rose juga mengajak penggemarnya untuk berdonasi bagi satwa liar yang menjadi korban kebakaran hutan di Australia.
Nurul bercerita, 16 fanclub K-pop di Indonesia juga menggalang dana untuk masyarakat yang terdampak banjir besar di Kalimantan Selatan dan gempa di Sulawesi Barat. Dana yang terkumpul mencapai hampir USD 100.0000 atau lebih dari R p1 miliar.
Mamamoo

Dalam video klip lagu Hip, grup ini menampilkan adegan climate strike, sambil membawa poster yang isinya menuntut tindakan nyata bagi bumi. Melalui cuplikan tersebut, MooMoos (penggemar Mamamoo) merasa bangga bahwa Mamamoo menjadi idol pertama yang ikut menyuarakan deklarasi darurat iklim melalui music video.
Menurut Nurul, salah satu cara untuk meningkatkan awareness adalah melalui karya, termasuk lagu dan video klip. Hal ini dapat menjadi kampanye yang sukses, karena penggemar sering kali mendukung idol-nya dengan menyebarkan karya mereka. Jika idol mengangkat isu tertentu, seperti isu lingkungan, melalui karyanya, ada kemungkinan jangkauan dalam meningkatkan awareness akan semakin besar.
“Cuplikan yang hanya sepersekian detik tersebut mungkin belum memberikan dampak yang besar, misalnya melahirkan aksi nyata dari penggemar. Namun, hal ini cukup memancing penggemar untuk memulai pembicaraan terkait darurat iklim,” kata Nurul, yang juga menyebutkan bahwa Kpop4planet Korea Selatan berencana meluncurkan kampanye soal sustainable music.