Selanjutnya, dokter yang juga aktif di media sosial sebagai konten kreator masalah kesehatan mental itu mengungkap, bahwa tidak sedikit pelaku bullying yang tidak sadar bahwa mereka melakukan aksi perundungan karena menganggap hanya sebuah candaan.
"Namun jika sebuah perilaku ada untuk melukai atau menyakiti secara berkelanjutan, atau mengintimidasi orang yang lebih rentan atau lebih lemah, ya ini sebenarnya adalah perundungan. Terlepas dari apa yang diakui sebagai niat pelakunya," pungkas dr. Jiemi.