"Kita tidak bisa menyenangkan semua orang, apalagi dalam kondisi seperti ini. Salah satu hal yang kami prioritaskan di Marriott adalah saling membantu. Semua Kepala Departemen menyingsingkan lengan baju mereka dan membantu jika diperlukan, baik dari membersihkan kamar, hingga melayani tamu di restoran. Ini tidak hanya membuat kami tetap rendah hati, tetapi juga menciptakan solidaritas di antara tim dan menunjukkan bahwa kita bekerja bersama dan saling mendukung," kara Ratna mengenai hari-harinya di resort selama pandemi.
Tapi, terlepas dari tantangan yang dihadapi, industri perhotelan tempatnya bekerja sedang berusaha untuk melakukan pemulihan dengan perjalanan liburan domestik yang membuka jalan ke pemulihan sepenuhnya.
"Saat ini, menjadi GM selama pandemi telah mengubah pola pikir saya. Pandemi telah mengajarkan kita bagaimana menjadi kreatif dan bagaimana mengelola operasional hotel dengan tim yang lebih kecil dengan keterbatasan yang ada," jelas Ratna.
Dan tak hanya mengelola operasional hotel, sebagai pemimpin, Ratna juga menjaga keluarga kerjanya, terutama soal kepuasan anggota tim terhadap pekerjaan dan kesehatan mental mereka.
Marriott International sangat mendukung protokol vaksinasi dan kesehatan. Untuk standar operasional, semua properti Marriott mengikuti protokol kesehatan yang disebut “Marriott International’s Commitment to Clean” yang mewajibkan semua staf dan tamu untuk mengenakan masker dan menerapkan social distancing.
"Kami juga menerapkan sanitasi rutin di semua bagian hotel kami untuk memberikan ketenangan pikiran bagi para tamu kami," kata Ratna.
Tantangan Bekerja di Tengah Pandemi
Sebagai pemimpin, tugas Ratna adalah memastikan bahwa tamu serta rekan kerjanya senang selama berada di area resort. Ratna juga bertanggung jawab atas pelaksanaan operasional hotel dan rencana bisnis yang sukses.
"Saya telah belajar untuk membangun tim dengan pendapat, keterampilan, pengalaman, dan latar belakang yang berbeda," katanya.
Ratna bercerita mengenai pesan sang ayah, yang mengatakan bahwa bekerja di hotel berbeda dengan bisnis lain, karena ia akan melihat dan menemui berbagai jenis orang. Kini, ia memahami kata-kata ayahnya dengan lebih baik.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bisa Menambah Jumlah Lansia yang Alami Demensia
"Kita bisa mengatur hampir semua hal selama kita melakukannya dengan senang. Contoh sederhana saja, Natra Bintan memiliki Crystal Lagoon, salah satu kolam terbesar dengan luas 6,3 hektar. Ketika ada begitu banyak hal yang saya pikirkan, saya bisa keluar dari kantor dan menikmati pemandangan sambil menikmati secangkir kopi. Pengalaman itu tak ternilai harganya dan tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menikmati hal ini," papar Ratna.