Setelah mahir dan menguasai bahasa-bahasa itu, Al-Khawarizmi kemudian mulai menerjemahkan beberapa buku.
Seperti buku India berjudul Siddhanta yang berisi ilmu astronomi, ia terjemahkan ke bahasa Arab. Kemudian buku berisi ilmu geografi yang ditulis Ptolomeus, seorang ilmuwan Yunani, pun berhasil ia terjemahkan.
Karena kemampuannya dalam menerjemahkan buku-buku tersebut, membuat pengetahuan dan pemikiran Al-Khawarizmi dalam bidang sains semakin cemerlang.
Melahirkan banyak buku dan karya
Keterbukaannya dalam mengadopsi ilmu-ilmu pengetahuan dari manapun, membuat Khawarizmi melahirkan banyak karya. Salah satu karya terbesarnya adalah Aljabar.
Bukunya yang berjudul Al-kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing), menjadi pondasi penting dalam aljabar di era modern. Aljabar, juga menjadi materi yang banyak dipelajari di dunia sampai saat ini.
Karyanya ini tidak terlepas dari pemikiran ilmuwan Yunani yang bernama Diophantus. Berangkat dari karya Diophantus tersebut, Al-Khawarizmi menemukan banyak permasalahan dan kesalahan yang cukup sulit untuk dipahami.
Dari situlah, Al-Khawarizmi mulai memperbaiki dan menyempurnakan Aljabar. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, cosinus, tangen, kotangen, juga konsep diferensiasi.
Karena penemuannya itu, Al-Khawarizmi dinobatkan sebagai "Bapak Aljabar". Bahkan pemikir-pemikir Barat pun mengakuinya.
Baca Juga: Mencari Luas Trapesium: Rumus dan Keterangan Penjelasannya
Seperti menurut matematikawan Barat, Crandz dalam bukunya yang berjudul "The Social Al-Khawarizmi Algebra". Crandz mengatakan bahwa Al-Khawarizmi lebih berhak menyandang gelar "Bapak Aljabar" dibandingkan Diopanthus.
Penemu rumus logaritma dan desimal
Al-Khawarizmi juga menjadi orang pertama yang mengajarkan Aljabar dalam bentuk elementer. Bukan cuma itu, ia juga dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur dan penyusun daftar logaritma, dan hitungan desimal.
Al-Khawarizmi juga yang telah mempopulerkan penggunaan angka 0. Ia adalah orang pertama yang menjelaskan kegunaan angka-angka, termasuk angka 0.
Karyanya dalam bidang aritmatika ini tertuang di dalam bukunya yang berjudul al-Jam’ wat-Tafriq bi-Hisab al-Hind (The Book of Addition and Subtraction According to The Hindu Calculation).
Di dalamnya, Al-Khawarizmi menjelaskan tentang penjumlahan dan pengurangan berdasarkan kalkulasi Hindu.