Suara.com - Banyak pemelihara ikan hias pasti cukup familiar dengan istilah akuarium dan aquascape. Tapi apa beda aquaspace dan akuarium? Berikut ini, seperti dilansir dari laman Aquasabi, Rabu (20/10/2021), berikut ulasan perbedaan dua hal ini.
Beda Akuarium dan Aquaspace
- Akuarium Alam (Nature Aquarium)
Istilah Akuarium Alam sudah ada sebelum kata aquascaping diciptakan, dan dipopulerkan di seluruh dunia oleh Takashi Amano. Konsep Akuarium Alam menggambarkan gaya desain yang dibuat oleh Takashi Amano terkait pandangan umum tentang hubungan tersebut. manusia dengan alam.
Istilah Akuarium Alam agak menyesatkan, karena gaya ini tidak menggambarkan apa yang disebut akuarium biotope, di mana Anda mencoba membangun habitat ikan yang senyata mungkin dengan alam.
Di Akuarium Alam, dunia bawah laut tercipta. Tentu kita ingin penghuni Nature Aquarium juga sehat, tapi prinsip dasarnya berbeda dengan aquarium biotope.
Gaya Akuarium Alam didasarkan pada pemandangan alam dan secara eksplisit berbeda. Amano biasa menyebut gaya ini "gaya petak bunga" — istilah yang menunjukkan bahwa akuarium ini sangat dirancang untuk memenuhi harapan manusia dan konsep estetika tertentu. Mereka biasanya berwarna-warni dan geometris dan cenderung terlihat agak artifisial.
Prinsip yang mendasari gaya Akuarium Alam (sering juga disebut gaya Jepang) adalah penggambaran pemandangan alam, juga pemandangan di atas permukaan air, dalam tangki kaca, dan di bawah air.
Selain tanaman, Anda menggunakan bahan dekoratif dari alam seperti potongan batu dan kayu apung, dan dalam jumlah yang lebih besar daripada gaya akuarium lainnya.
Struktur yang dibuat sangat berbeda, Anda mendapatkan berbagai zona cahaya dan bayangan alami. Dalam gaya yang diciptakan oleh Takashi Amano, zona ini biasanya ditanami tanaman yang menyukai sinar matahari atau yang menyukai naungan.
Baca Juga: Cara Menanam Lidah Buaya dengan Benar, Yang Paling Penting Tanah Harus Kering
Tanaman penutup tanah dan batang digunakan di area terbuka dengan cahaya tinggi, dan tanaman peneduh seperti lumut, pakis, dan epifit lainnya yang berakar di bebatuan atau kayu apung sendiri digunakan di area dengan sedikit cahaya.