Di samping itu, masih ada sebagian orang yang kewalahan ketika menghadapi situasi sebagai sandwich generation, di mana ketika bekerja, anak ingin punya tabungan dan bisa membahagiakan dirinya sendiri.
"Banyak yang kewalahan menghadapi situasi ini. Mungkin kita atau kalian belum mengalami ini. Dan ini terjadi pada orangtua yang memasuki usia pensiun dan tidak kerja, sehingga mau nggak mau kita yang bantuin," ungkap Mellissa Catalina.
Menurutnya, anak yang terjebak menjadi generasi sandwich kerap merasa ditekan ketika harus membiayai semua kebutuhan keluarga dalam satu rumah. Mulai dari generasi atas hingga generasi di bawah seperti membiayai adik kandung.
"Jadi double tuh, dan mau nggak mau kita perlu duit yang banyak untuk mempersiapkan hal ini. Belum lagi orangtua tambah usia dan perlu biaya buat kesehatan," lanjutnya.
"Kalau di zaman orangtua kita dulu, mereka punya saudara yang banyak dan bisa patungan buat bantu orangtua. Tapi di generasi sekarang cuma dua dan hanya anak tunggal. Mau nggak mau kita nggak bisa patungan ke siapa-siapa, dan itu malah jauh lebih berat," ungkap Mellissa.