Dari sejarah Harbolnas di atas, kita bisa melihat bahwa Harbolnas sukses di Indonesia. Kesuksesan itu didukung oleh
alasan-alasan berikut ini.
1. Tersedia fasilitas agar masyarakat tidak mengantri
Dengan belanja di Harbolnas, masyarakat tidak perlu mengantri. Masyarakat hanya perlu memiliki aplikasi dari masing-masing e-commerce yang sangat mudah untuk diakses. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu mengantri untuk dilayani seperti ketika pergi langsung ke supermarket atau ke toko officialnya.
2. Tersedia fasilitas pengiriman produk
Selain tidak perlu mengantri, masyarakat juga bisa memanfaatkan waktunya untuk mengerjakan hal lain selama barang yang dipesan atau dibeli pada Harbolnas 12.12, dikirimkan ke rumah. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa masyarakat tidak membuang-buang banyak waktu.
Pembeli tidak butuh waktu perjalanan ke toko, memilih barang di toko, mengantri untuk membayar barang belanjaan, sampai waktu untuk kembali ke rumah. Alur tersebut terpangkas dan masyarakat juga tidak perlu repot membawa sendiri barang ke rumah, ini sebuah metode yang sangat memudahkan pembeli.
3. Tersedia fasilitas yang mudah untuk bertransaksi
Masing-masing e-commerce juga menyediakan metode pembayaran yang sangat beragam. Tersedia pilihan untuk menggunakan kartu kredit, debit, poin, sampai cash memakai metode cost of delivery (COD). Semua ini memudahkan masyarakat untuk membayar barang yang ingin dibeli sesuai dengan kapasitas keuangan masing-masing.
4. Tersedia diskon ekstra
Baca Juga: Tokopedia atau Shopee, Siapa Jawara E-Commerce di Indonesia Tahun 2021?
Poin terakhir inilah yang menjadikan sejarah Harbolnas merajai kultur belanja di tengah-tengah masyarakat. Semua orang suka diskon, bila diskon yang biasanya jadi budaya offline diadakan juga pada budaya belanja online, tentunya masyarakat akan sangat senang menyambutnya.