Suara.com - Banyak orang seringkali melupakan sang ibu, saat mereka tumbuh besar dan jauh dari keluarga. Padahal, bisa dibilang ibu merupakan sosok yang paling berharga untuk kita semua, entah itu ibu kandung, ibu tiri dan ibu sambung, mereka memiliki jasanya masing-masing dalam hidup kita
Namun, seringkali kita lupa akan setiap jasanya. Tidak ada salahnya jika mengenang jasanya dan berterima kasih pada ibu.
Dilansir dari brightside.com, berikut 7 hal yang mungkin kita lupakan untuk berterima kasih kepada ibu kita, yaitu:
1. Telah mengatur hal yang mungkin dan tidak mungkin di dalam sebuah keluarga
Ibu bisa kita pertimbangkan sebagai seorang malaikat penjaga kita selama ini. Perempuan ini merupakan dasar dari keluarga dan seseorang yang selalu bisa kita andalkan tidak peduli apapun itu. Ibu kita telah melewati setiap kesulitan namun, ia masih bisa mengatur dirinya sendiri dan keluarganya. Beberapa ibu mungkin seringkali direndahkan oleh masyarakat bahkan pasangannya tetapi tetap saja ia tidak pernah mengecewakan kita, anak-anak mereka. Bahkan meskipun itu masalah keuangan, emosional dan berbagai masalah, mereka masih bisa memberi kita makan, mendidik serta melindungi kita dengan pelukan hangat yang mereka miliki.
2. Telah menghadapi dunia dan menempatkan kita di atas dirinya sendiri

Ibu merupakan sosok yang sempurna layaknya sosok yang selalu mengorbankan segala. Dari menggendong kita selama 9 bulan di perut kemudian melahirkan kita, merawat hingga kita dewasa saat ini. Ibu dapat dikatakan sebagai pahlawan untuk kita semua yang tidak mungkin bisa kita gantikan. Dia akan merawat kita saat kedinginan, kelaparan dan sakit.
3. Telah pergi bermil-mil untuk kehidupan yang lebih baik
Beberapa ibu bahkan rela meninggalkan kota, negara dan keluarga mereka untuk berusaha memberikan kehidupan yang lebih baik di negara orang. Mereka menjadi sosok yang pemberani untuk meninggalkan tanah kelahirannya agar kita mendapatkan kedamaian, pendidikan, dan kesempatan masa depan yang lebih baik. Mereka rela mempertaruhkan kenyamanannya kemudian menyesuaikan diri dengan budaya baru, bahasa baru dan menyesuaikan diri dengan realita yang berbeda.
Baca Juga: Disebut Bukan Ayah Kandung Vanessa Angel, Doddy Sudrajat Sindir Orang Sok Tahu
4. Telah menjadi seseorang yang berani dan menjadi inspirasi perempuan
Hidup mungkin tidak selalu baik kepada ibu kita, tapi mereka selalu baik kepada kita. Meskipun begitu, ibu kita mengajarkan bagaimana kita melihat hidup yang indah dengan perspektif yang realistis. Setelah melewati kesulitan, ibu kita cukup berani untuk mengatur ulang diri mereka sendiri dan menunjukan kepada kita seperti apa itu cita-cita. Dia mengajarkan kita dan menjadi seorang panutan, dia membentuk ikatan keluarga yang kuat, menginspirasi dan bijaksana.
5. Telah membimbing kita menuju masa dewasa
Sebagai orang yang kita cintai, ibu kita mengajari kita mulai dari kanak-kanak, remaja hingga menjadi seseorang yang dewasa. Melalui kebijaksanaan dan pengalamannya, ibu kita mengajarkan bagaimana mengambil keputusan di saat sulit, menghadapi kesulitan dan memilih orang yang tepat untuk berhubungan dengan kita, bahkan ia tak segan-segan mengajarkan kita bagaimana menjadi seorang ibu untuk anak-anak kita sendiri.
6. Telah mengajarkan kita tentang value dari pelajaran hidup
Kalimat “Tidak” yang diungkapkannya pada saat ingin membeli barang mahal, mengajarkan kita value dari uang. Nasihat tentang berpegang teguh pada pendidikan mengajarkan kita akan pentingnya pendidikan. Meskipun kita pada awalnya tidak mengerti, ibu kita mengajarkan tentang pelajaran hidup yang tidak mungkin kita lupakan. Mereka selalu melakukannya dengan cinta dan sayang.
7. Telah memberikan cinta tanpa syarat yang hanya bisa diberikan oleh ibu kepada kita
Cinta dari seorang ibu itu unik sederhana. Baik Ibu angkat, ibu tiri, ibu muda, ibu muda, ibu yang bersama kita, bahkan ibu yang telah meninggalkan dunia, mereka memberikan kita kekuatan untuk merasakan cinta yang tulus dan murni.
Itulah 7 hal yang kita lupa untuk berterimakasih kepada ibu. Apa yang ingin kamu sampaikan kepada ibumu?
Penulis: Maria Mery Cristin Nainggolan