Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 19 September 2025 | 21:17 WIB
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
Ilustrasi nonton drakor. (Freepik)
Baca 10 detik
  • Di era gaya hidup digital, internet cepat bukan lagi kemewahan—tapi kebutuhan utama. 
  • Penetrasi internet kini sudah menyentuh lebih dari 80% populasi, artinya ada 229 juta lebih penduduk Indonesia yang sudah terhubung secara online. 
  • Pertumbuhan trafik internet di Indonesia pun terus meroket dari tahun ke tahun.

Suara.com - Di era gaya hidup digital, internet cepat bukan lagi kemewahan—tapi kebutuhan utama. Streaming film tanpa buffering, meeting online tanpa putus-putus, sampai upload konten ke media sosial, semua butuh koneksi yang stabil. Jadi nggak heran kalau pertumbuhan trafik internet di Indonesia terus meroket dari tahun ke tahun.

Mulai dari 2021 hingga 2024, data menunjukkan trafik internet melonjak lebih dari 10 kali lipat, dari 1,3 Tbps menjadi 14 Tbps saat jam sibuk. Penetrasi internet kini sudah menyentuh lebih dari 80% populasi, artinya ada 229 juta lebih penduduk Indonesia yang sudah terhubung secara online. Pulau Jawa masih memimpin dengan 58% pengguna, disusul Sumatera dengan 20%.

Untuk mendukung kebutuhan yang semakin besar ini, Bitera, penyedia data center premium dengan standar global, menjalin kemitraan strategis dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Lewat kerja sama ini, Bitera menyediakan fasilitas data center yang menjadi tulang punggung pertukaran lalu lintas data di Indonesia Internet Exchange (IIX). Hasilnya? Ekosistem peering nasional jadi lebih stabil, berlatensi rendah, dan konektivitasnya makin efisien.

Kemitraan Bitera dengan APJII. (dok. Bitera)
Kemitraan Bitera dengan APJII. (dok. Bitera)

Direktur Utama Bitera, Tedy Harjanto, menjelaskan bahwa infrastruktur ini dirancang untuk memastikan interkoneksi yang cepat dan stabil.

“Bitera siap mendorong pertumbuhan trafik internet yang lebih cepat dan merata. Sistem kami dibangun untuk menunjang multiskala bisnis dan menjawab berbagai tantangan di era digital saat ini,” ujarnya.

Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menambahkan bahwa inisiatif ini mendukung misi mereka memperluas jangkauan IIX dan meningkatkan efisiensi operasional penyedia layanan internet. Bitera bahkan menjamin tingkat ketersediaan layanan hingga 99,999% atau five-nines, artinya downtime layanan bisa kurang dari lima menit dalam setahun—hampir tanpa jeda!

Sebagai carrier-neutral data center, Bitera memungkinkan semua penyelenggara jasa internet, operator telekomunikasi, dan pelaku ekosistem digital untuk terkoneksi di satu tempat. Data center ini juga unggul karena memiliki titik masuk fiber terbanyak dan berlokasi kurang dari 500 meter dari pusat pertukaran internet nasional, sehingga menawarkan akses optimal dengan biaya efisien.

Menariknya, semua operasional Bitera sudah menggunakan 100% Renewal Energy Certificate (REC), mendukung penggunaan energi hijau dan target Net Zero Emissions Indonesia di 2060. Jadi, selain mendukung gaya hidup digital yang cepat dan lancar, solusi ini juga ramah lingkungan.

Baca Juga: Kabel Bawah Laut Bifrost Resmi Mendarat di Manado, Perkuat Konektivitas Digital Indonesia

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI