Suara.com - Untuk Anda yang tinggal di dataran rendah, daerah pesisir, atau perkotaan yang padat dan sibuk, panasnya temperatur udara dan teriknya sinar matahari sudah menjadi makanan sehari-hari. Lalu, adakah cara untuk menjaga suhu di dalam rumah agar tetap nyaman?
Menggunakan kipas angin dan pendingin ruangan menjadi solusi paling praktis, tapi penggunaan secara berlebihan akan menyebabkan biaya listrik yang membengkak dan dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, perlu kiat-kiat untuk mendinginkan rumah dan menjaga suhu di rumah supaya tetap optimal meski tanpa bantuan alat pendingin ruangan apapun. Ada peralatan lain yang memengaruhi, kebiasaan yang perlu dilakukan, sampai yang berkaitan dengan arsitektur dan desain interior sebuah hunian.
Dekoruma sudah mengumpulkan tujuh tips efektif dan ampuh untuk menjaga suhu rumah agar tetap normal dan optimal. Tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin. Temperatur yang nyaman dan tepat untuk beraktivitas sehari-hari di dalam rumah.
1. Meminimalkan Penggunaan Lampu Ruangan
Meskipun sudah menggunakan teknologi LED yang tidak mengeluarkan panas sebesar lampu pijar, bohlam lampu tetap mengeluarkan panas karena cahayanya. Apalagi, lampu yang memiliki daya yang besar, maka semakin banyak panas yang dikeluarkan.
Memiliki rumah dengan banyak jendela, ventilasi dan desain terbuka akan mengurangi ketergantungan pada lampu. Di siang hari, lampu benar-benar bisa dimatikan total karena memanfaatkan cahaya matahari.
Tanpa perlu lampu dengan daya yang terlalu besar, lampu hanya akan menyala pada malam hari dan mayoritas akan dimatikan ketika penghuni rumah sedang tidur malam. Dengan begitu, penggunaan lampu akan sangat minim dan dipakai ketika hanya benar-benar diperlukan.
2. Jendela yang Terbuka Bukan Berarti Selalu Adem
Jumlah jendela yang banyak dan berukuran besar memang memiliki beberapa manfaat. Mulai dari mengurangi penggunaan lampu pada siang hari dan mengoptimalkan sirkulasi udara yang juga berpengaruh pada suhu ruangan yang normal. Namun, jendela yang terbuka bukan berarti selalu baik.
Jendela yang terbuka bebas tanpa penutup atau pengaturan lebih lanjut justru akan membuat rumah terlalu panas. Ini dikarenakan sinar matahari akan masuk ke rumah tanpa penghalang apapun.
Baca Juga: Kenyataan Pahit Cuaca di Kuwait: Hidup di Suhu 50 Derajat
Maka dari itu, Anda bisa mulai menggunakan vitrase atau tirai transparan ketika ingin membuka jendela. Angin dan sinar matahari akan tetap bisa masuk, tapi dalam jumlah yang wajar karena sebagian dipantulkan oleh vitrase yang berwarna putih.
3. Gunakan Humidifier atau Dehumidifier
Kelembapan udara juga berpengaruh pada temperatur di dalam rumah, apalagi saat menggunakan alat pendingin ruangan seperti kipas angin atau AC. Tingkat kelembapan sendiri pun juga memiliki kadar yang ideal, yakni 30 sampai 50 persen. Ruangan tidak terlalu kering dan juga tidak terlalu lembap.
Menyesuaikan dengan lingkungan tempat tinggal, Anda bisa menggunakan humidifier atau dehumidifier ketika diperlukan. Humidifier dipakai ketika udara di rumah terlalu kering, maka humidifier akan mengeluarkan uap air untuk meningkatkan kadar kelembapan.
Lalu, ketika udara di rumah terlalu lembap, gunakan dehumidifier yang mampu menyerap kelebihan uap air di rumah yang akan membuat kadar kelembapan menjadi optimal dan normal.
4. Cat Dinding Ruangan yang Terang
Warna cat dinding juga berpengaruh terhadap seberapa banyak panas yang berkumpul dalam sebuah ruangan. Cat dinding yang terang adalah pilihan yang bijak karena tidak menyerap panas. Warna terang seperti putih, abu-abu muda, atau coklat muda akan cenderung memantulkan cahaya matahari dan panas.
Sementara, warna-warna gelap seperti hitam, biru tua, atau merah tua akan menyerap panas ke dalam dinding. Kemudian, mengeluarkan panas di malam hari, membuat suhu menjadi lebih panas dari seharusnya.