
"Bahkan dengan jenggot, dada datar, dan tanda 'pria' di semua identifikasiku, orang-orang tetap memanggilku 'ibu' atau 'nyonya'," tambah Bennett.
Bennett juga tidak merasa pengalamannya hamil sebagai sesuatu yang feminin. Sebaliknya, ia merasa jika pengalaman hamil di kala pandemi serta hal-hal yang ia alami di rumah sakit sebagai sesuatu yang berat untuk dilalui.
"Tidak ada yang terasa lebih kuat dibanding bisa berkata aku adalah ayah yang mengandung anakku sendiri," lanjut Bennett.
Bennett sendiri membagikan bahwa anaknya kini tetap memanggilnya dengan sebutan 'ayah'.
Anak Bennett juga tidak merasa aneh meski memiliki dua ayah. Nantinya, pria transgender ini juga berencana memberitahu anaknya soal proses dirinya dilahirkan.