"Suami membawa sepatu Converse untuk standby. Jadi saat berjalan ke pelaminan, dia memakai sepatu kulit dulu, sampai di pelaminan baru tukar sepatu Converse," kata Tye.
Aksinya memakai sneakers itu rupanya dinyinyiri oleh sejumlah emak-emak yang menjadi tamu undangan. Namun, Tye tetap membalasnya dengan senyuman.
"Ada emak-emak yang nyinyir dan menegur saya di pernikahan, katanya tidak elok pakai sepatu macam itu (sneakers) di hari pernikahan," curhatnya.
"Saya hanya tersenyum, sebab ibu dan suami saya oke-oke saja saya pakai sneakers. Lebih baik saya pikirkan kelancaran daripadah terjatuh pakai high heels," sambungnya.
Tye mengatakan yang terpenting pernikahannya berjalan dengan lancar. Ia juga tidak berani mengenakan high heels karena takut terpeleset di depan tamu undangan.
"Tak bisa bayangkan gimana kalau saya pakai high heels saat naik ke pelaminan. Takut sekali kalai terjatuh atau tergelincir," akunya.
Menurutnya, ia tepat memilih sneakers di hari pernikahannya yang hujan. Pasalnya, sepatu itu memudahkan pergerakannya di tengah jalan yang licin.
"Saya tahu kata orang nanti cepat kotor. Tapi saya lebih senang, karena kalau kotor yang cuci saja, daripada tergelincir gara-gara mengikuti kata orang untuk memakai high heels," ujar Tye.
"Senang berjalan (memakai sneakers), memudahkan pergerakan dan kaki pun tak sakit bila berjalan jauh. Saya memang suka berjalan. Kalau tidak pakai sneakers, saya pakai sepatu flat," lanjutnya.
Baca Juga: Diam-diam Beri Air Badut yang Kelelahan, Warganet: Makasih Orang Baik
Video yang mungkin Anda lewatkan: