4. Pastikan Dinding Batu Alam dalam Keadaan Kering
Semua batu alam pada dasarnya memiliki pori-pori dan celah ketika dipasang di dinding. Selain melindungi batu dari sinar matahari langsung agar tidak cepat luntur, menjaga dinding batu alam selalu dalam keadaan kering juga penting untuk dilakukan.
Dinding batu alam yang basah akan membuatnya lembap. Ini akan menjadi suasana yang membuat jamur dan lumut tumbuh cepat. Kotoran juga jadi lebih mudah menempel ketika dinding berada dalam keadaan basah atau lembap.
Bila dinding batu alam berada di area yang rentan basah seperti kolam ikan, kolam renang, atau fasad rumah, pastikan untuk selalu mengeringkannya ketika dirasa terlalu lembap dan basah.
5. Sesuaikan Batu Alam dengan Posisi dan Cuaca
Cara yang satu ini bisa dibilang bukan tentang perawatan dinding batu alam, tetapi cara untuk memilih batu alam yang sesuai dengan posisinya di rumah. Dengan mengetahui posisi dan cuaca di lingkungan rumah, Anda bisa menentukan metode perawatan seperti apa yang sesuai untuk dinding batu alam.
Untuk batu alam di luar rumah yang sering terkena sinar matahari dan hujan, gunakan batu alam yang keras dan berpori-pori kecil seperti andesit, sandstone, atau granit.
Sementara itu, untuk batu alam di dalam ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang optimal dan tidak terlalu berpengaruh pada perubahan cuaca, Anda bisa memasang batu-batu alam seperti limestone, batu sabak, atau batu palimanan.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, dinding batu alam akan selalu awet dan tidak mudah rusak. Anda pun tidak perlu repot mengganti atau merenovasi dinding batu alam apabila melakukan perawatan rutin.
Artikel Terkait:
11 Kreasi Desain Keramik Batu Alam untuk Interior Rumah
Kenali Karakter Menarik 9 Jenis Material Dinding Batu Alam Ini!
Mengintip Cantiknya 5 Desain Hunian dengan Batu Alam Andesit
Baca Juga: 5 Ide Kreatif Menghias Sudut Ruangan Agar Fungsional dan Estetik
Published by Dekoruma |