Pemimpin Perempuan Indonesia Angkat Suara tentang Inklusivitas di Tempat Kerja

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 09 Maret 2022 | 22:25 WIB
Pemimpin Perempuan Indonesia Angkat Suara tentang Inklusivitas di Tempat Kerja
Pemimpin Perempuan Indonesia Angkat Suara tentang Inklusivitas di Tempat Kerja. (tangkap layar)

Berdasarkan survei Kearney, tidak adanya kesempatan dalam pengembangan karier adalah alasan utama para talenta perempuan dari berbagai usia akan meninggalkan perusahaan. Talenta perrmpuan yang berusia antara 30 hingga 59 tahun mengatakan bahwa kompensasi finansial yang tidak memadai adalah alasan kedua untuk meninggalkan perusahaan.

Sedangkan untuk para talenta perrmpuan di bawah 30 tahun, kurangnya ketertarikan pada perusahaan adalah alasan kedua untuk meninggalkan perusahaan.

“Banyak perusahaan yang telah mengadopsi model kerja hybrid dalam beberapa tahun terakhir ini. Model hybrid bukanlah konsep baru, tetapi baru sekarang dipraktikkan sepenuhnya karena adanya protokol kesehatan dalam melawan Covid-19. Fleksibilitas memang menawarkan kesempatan untuk mendapatkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan yang lebih sehat. Namun, bagi para wanita profesional, khususnya para ibu dengan tanggung jawab domestik dan pengasuhan anak, fleksibilitas bukan hanya soal lokasi kerja. Fleksibilitas juga termasuk perihal kebebasan mengelola jam kerja yang paling sesuai serta beban tanggung jawab yang wajar dalam perusahaan dengan tujuan yang jelas,” tutup Shirley Santoso.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI