5 Tanda Anda Mungkin Alami Daddy Issues yang Berdampak Pada Pasangan

Arendya Nariswari Suara.Com
Jum'at, 18 Maret 2022 | 20:38 WIB
5 Tanda Anda Mungkin Alami Daddy Issues yang Berdampak Pada Pasangan
Ilustrasi daddy issue. (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tumbuh dengan ayah di sisimu adalah hak istimewa yang dirampas beberapa orang. Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa tumbuh dalam keluarga yang lengkap dan sehat secara emosional adalah anugerah yang luar biasa.

Individu yang mengalami kesulitan menciptakan keterikatan yang aman dalam hubungan orang dewasa mungkin memiliki masalah ayah. Kondisi ini bisa berkembang jika Anda tumbuh tanpa ayah atau hidup dengan peran ayah yang disfungsional.

Memiliki masalah ayah atau daddy issues sebenarnya bukanlah kondisi kesehatan mental yang serius. Namun, istilah ini terkadang digunakan untuk merendahkan wanita dalam hubungan romantis, termasuk pria yang dianggap bertindak seperti ayah.

Istilah daddy issues ini sering disalahartikan dan disalahgunakan. Masalah ayah itu nyata, tetapi sama sekali tidak perlu menggunakan "daddy issues" sebagai istilah cemoohan pada mereka yang mungkin memilikinya.   

Asal Usul Daddy Issues

Tidak ada kepastian tentang bagaimana istilah "masalah ayah" muncul. Tetapi konsepnya dimulai dengan teori ayah kompleks Freud. Seseorang dengan kompleks ayah memiliki impuls bawah sadar karena hubungan mereka yang buruk dengan ayah mereka. Impuls-impuls ini bisa positif atau negatif.

Dorongan negatif terhadap pasangan bisa berupa ketakutan atau ketidakpercayaan, sedangkan dorongan positif bisa berupa kekaguman terhadap pasangan.

Seorang anak perempuan dengan ayah kompleks mengembangkan hubungan yang tidak sehat dengan pria lain yang merawatnya.

Otak mereka menciptakan kembali hubungan mereka dengan ayah mereka sebagai cara untuk mencoba memperbaiki hubungan yang rusak.  

Baca Juga: Jabat Direktur Kursus Trading, Siapakah Sosok Ayah Indra Kenz?

Freud menyusun teori serupa yang disebut "kompleks Oedipus" menjelang akhir abad ke 19. Dalam teori ini, psikoanalis terkenal berpendapat bahwa anak-anak secara tidak sadar tertarik pada orang tua lawan jenis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI