Suara.com - Perayaan Natal identik dengan pernak-pernik atau hiasan unik untuk menambah kehangatan suasana Natal bersama keluarga yang tengah berkumpul. Terdapat banyak hiasan dan juga aksesoris lain yang ada dalam momen suka cita ini. Di balik keindahan itu, terdapat arti hiasan natal sejak masa lampau.
Diketahui, hampir 80 persen negara di dunia menjalankan tradisi Natal setiap tanggal 25 Desember. Namun tradisi Natal di seluruh dunia sangat bervariasi, mulai dari hidangan, cara merayakan, hingga ornamennya. Meskipun berbeda, hal ini sama sekali tidak mengurangi implikasi religius bagi mereka yang merayakan Natal.
Dekorasi berwarna merah dan hijau menjadi salah satu bagian dari perayaan Natal yang tak bisa dipisahkan, mulai dari pohon cemara, kaus kaki sinterklas hingga lampu. Beberapa hiasan natal ini memiliki sejarah menarik.
Arti Hiasan Natal
Berikut ini arti dari masing-masing hiasan Natal:
1. Pohon Natal Cemara
Seperti yang diketahui, pohon Natal menjadi salah satu simbol yang paling khas dalam perayaan Natal. Simbol ini berawal dari cerita Martin Luther yang saat itu tengah pergi berjalan-jalan di hutan pada malam hari. Ia kemudian terpesona oleh keindahan bintang-bintang yang menembus pepohonan cemara.
Dia kemudian memotong satu pohon cemara, lalu membawanya pulang, dan menghiasinya dengan lilin-lilin untuk menciptakan kembali pemandangan ia lihat di hutan untuk keluarganya. Idenya itu lambat laun menyebar dan diikuti oleh orang-orang. Hingga saat ini, perayaan Natal terasa kurang lengkap jika tanpa pohon cemara, baik yang asli maupun tiruan.
2. Karangan bunga
Baca Juga: 5 Cara Membuat Pohon Natal dari Berbagai Barang Rumah Tangga, Lebih Hemat!
Christmas wreaths atau karangan bunga yang berbentuk lingkaran ini biasanya akan diletakkan di depan pintu masuk. Di Eropa Utara, masyarakat percaya bahwa menghiasi rumah dengan roda yang diberi tanaman hijau dan lampu bida membujuk matahari untuk kembali ke arah mereka selama musim dingin.
Secara historis lingkaran tersebut dibuat untuk mencerahkan rumah selama musim dingin yang suram. Di dalam agama Kristen, pada saat perayaan Natal karangan bunga menjadi simbolisme baru. Lingkaran hijau yang tak terputus mengingatkan mereka akan kasih sayang abadi Allah dan keselamatan yang telah dibawa Yesus ke dunia.
3. Kaus kaki Natal
Orang-orang akan menggantung kaus kaki mereka di atas cerobong asap atau pohon natal dengan hati-hati. Tradisi ini sudah dilakukan sejak tahun 1800-an, dan tidak ada yang tahu pasti bagaimana awal mulanya. Namun, kisah paling populer mengatakan jika seorang lelaki tua yang khawatir tentang masa depan ketiga putrinya. Hal ini lantatan dia tidak punya cukup uang untuk memberikan mereka mahar pernikahan yang layak.
Kemudian, Santo Nikolas mendengar tentang ketidakberdayaan keluarga miskin ini dan ingin membantu, tetapi tahu bahwa pria itu tidak akan menerimanya. Sebagai gantinya, melalui cerobong asap rumah mereka, Santo Nikolas memasukkan emas ke dalam masing-masing kaus kaki anak perempuan, yang telah digantung di dekat perapian.
4. Lampu kelap-kelip