Novianty mengatakan pendidikan karakter telah menjadi wacana sentral pendidikan di Indonesia sejak tahun 2010.
Kemendikbud telah mewajibkan semua sekolah menyisipkan pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Dalam kurikulum 2013 Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran dilakukan dengan memuat nilai-nilai karakter dalam semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Novianty juga menghimbau agar setiap guru harus mempersiapkan pendidikan karakter mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasinya.
“Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan mengubah sikap pembelajar agar lebih santun melalui nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalamnya," kata Novianty.
Artinya, lanjut dia, jika memiliki sikap dan mental yang terpuji, pembelajar akan mampu menyerap ilmu dengan baik dan tentu menjadi generasi yang bersih.
Namun saat itu banyak yang bertanya bagaimana cara mengintegrasikan semua nilai pendidikan karakter ke dalam semua mata pelajaran. Hal ini menjadi tantangan bagi semua pendidik di Sekolah Putra Pertiwi dan diharapkan menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh pendidik atau guru di Tanah Air.
"Saya berharap dengan kerja sama tiga elemen, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat, saya optimis permasalahan seperti sekarang akan diminimalisir atau bisa menjadi tidak ada”, tutup Novianty.
Baca Juga: Ulasan Buku Sorban yang Terluka: Menyingkap Sisi Lain dari Sebuah Pesantren