Nama Hari Libur Nasional Isa Al Masih Diubah Jadi Yesus Kristus, Memang Keduanya Berbeda?

Selasa, 12 September 2023 | 19:43 WIB
Nama Hari Libur Nasional Isa Al Masih Diubah Jadi Yesus Kristus, Memang Keduanya Berbeda?
Ilustrasi salib Yesus Kristus. [Unsplash]

Suara.com - Penyebutan Isa Al Masih dalam nomenklatur libur nasional resmi diubah oleh pemerintah menjadi Yesus Kristus. Perubahan itu berdasarkan permintaan dari Kementerian Agama (Kemenag).

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

"Untuk itu, Kementerian Agama akan menyusun usulan Peraturan Presiden (Perpres) untuk perubahan nomenklatur yang dimaksud," kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023).

Sementara itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Syaiful Rahmat Dasuki mengatakan usulan tersebut disampaikan oleh umat Kristen dan Katolik kepada Kemenag.

Lantas apakah memang ada perbedaan antara penyebutan Isa Al Masih dengan Yesus Kristus? Berikut pandangan antara keduanya berdasarkan pandangan Islam dan Nasrani.

Yesus dan Isa Almasih Dalam Pandangan Islam

Dalam pandangan Islam, Yesus dianggap sama dengan Isa Al Masih atau Nabi Isa. Cendekiawan muslim dari Inggris Louay Fatoohi dalam bukunya yang berjudul The Mystery of Historical Jesus menuturkan tentang kajian Yesus lewat pendekatan Al-Quran.

Menurut Fatoohi, Al-Qur'an telah menggambarkan Yesus atau disebut juga Nabi Isa secara konsisten, internal, dan dapat dicocokkan dengan fakta sejarah yang ada. Fatoohi mengungkapkan kalau Al-Quran banyak menyebut Yesus atau Isa Al-Masih dalam beberapa ayatnya, seperti dalam QS. Annisa’: 163, QS. Maryam: 30, QS. Ali-Imran: 84, QS. Al-Baqaroh: 84, dan QS. Ali Imran: 49, QS. Al-Maidah: 65, dan QS. Al-Hadid: 57.

Dikutip dari situs NU Online, argumen Fatoohi dikatakan bahwa Yesus menurut Al-Quran ialah seorang Nabi manusia dan utusan Allah yang tidak pernah mengklaim sebagai Tuhan. Yesus juga termasuk pendahulu Nabi Muhammad yang hidup sekitar enam abad sebelum Nabi Muhammad.

Baca Juga: Libur Maulid Nabi 2023 Berapa Hari, Adakah Cuti Bersama? Ini Keputusan SKB 3 Menteri

Ramalannya tentang kedatangan Muhammad dan pembenar atas kenabiannya secara khusus menjadi penting. Pada saat Nabi Muhammad hadir, ada jutaan orang Kristen diberbagai penjuru negara. Yesus memerintahkan orang-orang Kristen untuk menerima Nabi yang baru melanjutkan ajaran yang telah disampaikannya.

Al-Quran mengatakan bahwa setiap Nabi datang dengan membawa misi kebaikan dan mengakui serta membenarkan terhadap nabi-nabi sebelumnya. Muhammad membenarkan ajaran Yesus, Musa, Harun, dan nabi-nabi sebelumnya. Yesus menurut Al-Qur’an sama dengan nabi-nabi sebelumnya. Hanya saja, Al-Qur’an menetapkan Muhammad sebagai Nabi puncak risalah ilahi.

Ilustrasi yesus kristus 2023, Ucapan kenaikan Isa Almasih (Gerd Altmann dari Pixabay )
Ilustrasi yesus kristus 2023, Ucapan kenaikan Isa Almasih (Gerd Altmann dari Pixabay )

Dalam bukunya, Fatoohi juga menuliskan kalau Yesus mendapatkan mukjizat dari Allah. Al-Quran menjelaskan bahwa Yesus menerima mukjizat berupa kecerdasan paranormal, menciptakan bentuk-bentuk burung dari tanah liat, menyembuhkan kebutaan, dan menghidupkan orang mati.

Yesus juga tak pernah mengklaim diri atau menginginkan menjadi seorang raja bagi bangsa Yahudi. Misi Yesus sama dengan misi spiritual yang dibawa oleh nabi-nabi lainnya, termasuk Rasulullah SAW.

Yesus dan Isa Almasih Dari Pandangan Nasrani

Pandangan serupa disampaikan pendeta Esra Soru yang menyatakan kalau Yesus Kristus pada dasarnya merupakan sosok yang sama dengan Isa Almasih. Kedua nama itu muncul karena adanya pengaruh bahasa yang berbeda.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI