Mengapa Luhut Binsar Pandjaitan Lebih Pilih Jalani Perawatan di Singapura Dibanding di Indonesia?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 12 Oktober 2023 | 08:57 WIB
Mengapa Luhut Binsar Pandjaitan Lebih Pilih Jalani Perawatan di Singapura Dibanding di Indonesia?
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram/luhut.pandjaitan)

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dikabarkan jatuh sakit hingga harus dilarikan dan menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura.

Mulanya Luhut Binsar Pandjaitan sempat menjalani pemeriksaan awal di Singapura. Dari pemeriksaan tersebut dokter merekomendasikan untuk tidak beraktivitas fisik berlebih dan fokus terhadap kesehatannya.

Istrinya juga melarangnya untuk mengikuti jadwal seperti biasanya. Agar bisa lebih fokus menjalani pemulihan ia kemudian melakukan perawatan di Singapura.

"Sebagai orang yang terbiasa bekerja dan aktif berkegiatan, berada di Rumah Sakit selama beberapa hari memang membuat saya cukup bosan. Tapi saya yakin sikap istri dan keputusan tim dokter adalah yang terbaik untuk saya saat ini," tulis Luhut di akun Instagram pribadinya.

Luhut Binsar Pandjaitan (instagram/luhut.pandjaitan)
Luhut Binsar Pandjaitan (instagram/luhut.pandjaitan)

Dari kabar yang beredar, Senior Minister and Coordinating Minister for National Security memang sempat menawarkan Luhut Binsar Pandjaitan untuk melakukan perawatan dan pemulihan di Singapura.

Karena itulah sekarang Luhut berada di salah satu rumah sakit di Singapura. Dia akan menjalani pemeriksaan medis dan evaluasi yang lebih komprehensif.

Salah satu yang menjadi pertanyaan, ialah mengapa Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan perawatan di Singapura?

Tidak ada alasan yang begitu jelas mengapa Luhut Binsar Pandjaitan menjalani perawatan di Singapura.

Ia hanya menulis, "Setelah mendapat tawaran dari sahabat saya, Senior Minister Teo Chee Hean dan Menlu Singapura Dr. Vivian Balakhrisnan, sore ini saya memutuskan untuk menjalani tahap pemulihan di Singapura, sekaligus melakukan pemeriksaan medis dan evaluasi yang lebih komprehensif terkait kesehatan saya."

Baca Juga: Profil dan Biodata Luhut: Sang 'Menteri Segala Urusan' Kini Jatuh Sakit

Secara umum memang terdapat fenomena menarik banyaknya pasien Indonesia berobat ke luar negeri.

Dalam sebuah pernyatannya beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa hampir dua juta masyarakat Indonesia masih memilih untuk pergi berobat ke luar negeri.

“Satu juta kurang lebih satu juta ke Malaysia, kurang lebih 750 ribu ke Singapura, dan sisanya ke Jepang, ke Amerika, ke Jerman, dan lain-lain, mau kita terus-teruskan?” ucap Presiden.

Sementara itu, mengutip International Medical Travel Journal (2008) sekitar 30-40 persen pasien asing yang mengunjungi Singapura adalah orang Indonesia.

Dalam penelitiannya yang berjudul, 'The Understanding of Indonesian Patients of Hospital Service Quality in Singapore', Vanesha Budiwan mencatat, mutu pelayanan rumah sakit merupakan aspek penting yang mempengaruhi niat pasien untuk berobat di negara asalnya atau memilih rumah sakit di luar negeri.

Dalam kesimpulannya ia menemukan bahwa ada lima aspek penilaian dari pasien terhadap layanan berkualitas di rumah sakit Singapura, yaitu teknis, interpersonal, nyata, akses dan daya tanggap, dan nilai. Dimensi tersebut penting bagi pasien. Ia merekomendasikan bahwa menyesuaikan model kualitas pelayanan dengan kebutuhan dan keunikan pelayanan rumah sakit merupakan suatu ukuran yang bermanfaat bagi penelitian kualitas pelayanan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI