Mahasiswi UIN Jambi Minta Maaf Usai Dibully, Tipikal Gen Z Impulsif?

Sabtu, 14 Oktober 2023 | 16:25 WIB
Mahasiswi UIN Jambi Minta Maaf Usai Dibully, Tipikal Gen Z Impulsif?
Tangkap layar mahasiswi di UIN Jambi dibully (Instagram)

Suara.com - Jagat media sosial belakangan ini kembali dibuat geger atas viralnya video seorang Mahasiswi asal UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Awalnya, Cintria dengan salah satu teman wanitanya yang mengenakan kerudung cokelat tampak berada di dalam lift, keduanya hendak turun ke lantai bawah. Namun, pintu lift terus dimainkan oleh segerombol mahasiswa laki-laki yang ada di luar lift.

Selain berkali-kali memainkan tombol agar lift terus terbuka, para mahasiswa tersebut tampak menggoda dan menertawakan Cintria serta temannya. Salah seorang mahasiswa bahkan terlihat hendak memasukkan tong sampah berwarna kuning ke dalam lift.

Saat insiden tersebut berlangsung, teman dari Cintria tampak geram dan mencoba menghentikan aksi para mahasiswa yang menggoda dan menertawakannya.

Kabar terkini, para pelaku yakni segerombolan mahasiswa sudah dipanggil pihak kampus.

Namun yang muncul di media sosial malah Cintria, mahasiswi yang diduga di-bully. Ia mengunggah video permintaan maaf atas viralnya kejadian tersebut.

Dalam videonya, Cintria menjelaskan bahwa ia telah bertemu dengan para pelaku dan pihak kampus pun sudah memberikan sanksi kepada mereka. Lima mahasiswa yang diduga melakukan bullying kepada Cintria ini diberi surat peringatan dan nasihat.

Di sisi lain, mencuatnya video permintaan maaf itu malah menuai pro kontra dari publik. Salah satunya komentar seperti di bawah ini.

"Korban disuruh minta maaf, pelaku dapat nasihat, netizen nggak puas," komentar seorang warganet dalam unggahan Instagram @awreceh.id.

Baca Juga: Akhir Romansa Dosen dan Mahasiswi UIN Lampung, Dipecat Kampus, Dipenjara Pasca Dipergoki Warga Indehoi

Tindakan Cintria Menyebarkan Video Impulsif

Munculnya video klarifikasi dari Cintria ini mungkin akan membuat publik merasa tak puas. Kenapa? Karena pada konteks masalah ini ia adalah korban dari pembullyan.

Sikap Cintria secara sadar kalau tingkah para segerombol ini perlu ditindak tegas memang benar. Karena video yang ia rekam akan menjadi sebuah bukti.

Namun, tindakannya yang impulsif malah membuat ia termakan senjatanya sendiri. Cintria harus membuat video klarifikasi yang seharusnya tidak perlu ia buat.

Sikap Cintria bisa disebut sebagai tipikal Gen Z yang berpikir pendek. Seperti pada hasil penelitian Amos, et al (2014) bahwa generasi Z yang disebut juga sebagai iGeneration atau generasi internet, cenderung memiliki sifat impulsif daripada generasi lainnya. Impulsif diartikan sebagai reaksi spontan dalam menanggapi suatu pemicu (trigger). Dalam mengambil sebuah keputusan, generasi ini kerap mudah terpicu dan dianggap sembrono.

Cintria pun tidak memikirkan dampak panjang dari video yang ia unggah lalu viral. Salah satu dampaknya adalah wibawa kampus tempat ia mengenyam pendidikan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI