"Selama ini kami hanya mendapatkan jawaban, ‘Sudah ada titik terang’, ‘Sudah ada titik terang’, ‘Sudah ada titik terang’, akan tetapi sudah hampir setahun keadaannya tetap gelap gulita bagi kami," lanjutnya.
Kenapa Pelaku Kejahatan Sering Kali Adalah Orang Terdekat?
Merujuk dari laman Unair, seorang Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) Tiara Diah MPsi Psikolog, menyatakan kalau siapapun berpeluang untuk melakukan tindakan kejahatan hingga tindakan keji meski ia sosok orang terdekat. Hal ini biasanya terjadi karena adanya relasi kuasa.
1. Rasa Kedekatan yang Sudah Terjalin
Pelaku kejahatan pada aspek ini biasanya merasa memiliki kontrol dan kuasa pada korbannya. Pada kasus ini, pelaku biasanya merasa menjadi pihak yang superior.
"Mereka menggunakan power, kekuasaan yang dimiliki untuk memaksakan keinginan pada orang lain bisa pada pasangan, kerabat, bahkan anak," ungkap Tiara.
2. Masalah Emosional
Kasus kekerasan yang berhubungan dengan orang terdekat biasanya tak hanya dilakukan secara fisik, namun juga bisa psikis. Pelaku biasnaya merupakan orang terdekat yang bisa merasa cemburu, iri, atau apapun itu emosi negatif.
Hal itu lah yang memunculkan keinginan untuk melakukan tindakan kejahatan. Selain itu, juga ada pengalaman traumatis yang menimbulkan masalah emosional juga ikut terlibat dalam hal ini.
Baca Juga: Cerita Dokter Forensik Hastry Tersiksa sampai Depresi Diteror Arwah Korban Kasus Pembunuhan Subang
"Pengalaman traumatis yang misal membuat mereka tega untuk melakukan tindakan kejahatan karena tidak bisa mengelola emosi dengan baik," jelasnya.