Isinya Sop Tahu dan Sawi, Ini 6 Fakta Miris Menu Cegah Stunting di Depok

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 17 November 2023 | 13:15 WIB
Isinya Sop Tahu dan Sawi, Ini 6 Fakta Miris Menu Cegah Stunting di Depok
Viral Menu Pencegahan Stunting di Depok (Instagram/depok24jam)

4. Pihak Dinkes Depok buka suara

Ramainya pembahasan soal bantuan makanan stunting yang cukup miris ini pun direspons oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati. Dalam keterangannya, Mary mengaku pemberian PMT tersebut memang hanya berbentuk kudapan dan bukan makanan bergizi lengkap.

"Ramai yang bilang "ini cuma dua tahu, dua otak-otak," padahal dalam buku resep dari UNICEF sudah menyatakan bahwa dua protein hewani dan nabati dalam makanan sudah cukup untuk melengkapi gizi harian para balita," ungkap Mary dalam keterangannya pada Kamis (16/11/2023) kemarin.

5. Hanya dianggarkan Rp 18 ribu per paket

Fakta miris lainnya juga terungkap saat Mary mengaku bahwa anggaran untuk setiap balita yang menerima PMT hanya dialokasikan sebesar Rp 18 ribu per paket makanan. Bahkan, uang tersebut pun belum dipotong pajak dan pembelian kemasan.

"Kita cuma dianggarkan Rp 18 ribu per paket, all in. Itu belum pajak, biaya distribusi, pembelian kemasan, juga pencucian," lanjut Mary dalam penjelasannya soal anggaran PMT di Depok ini.

6. Wadah makanan dipakai secara berulang

Tak hanya itu, Mary pun mengaku pihaknya harus memutar otak agar anggaran tetap cukup untuk makanan PMT yang dilakukan selama 28 hari setiap bulannya. Salah satunya dengan menggunakan wadah makanan daur ulang dengan tujuan agar sampah wadah makanan tidak menumpuk.

"Kita pakai kemasan dipakai ulang atau reuse. Kita juga perlu vendor penyedia cuci wadah makanan karena kita tidak ingin ada sampah wadah makanan menumpuk di Depok," tutup Mary dalam penjelasannya.

Baca Juga: BRI Life Peduli Anemia dan Stunting Indonesia di Nusa Tenggara Timur

Hal ini justru dianggap merepotkan warga penerima PMT lantaran mereka harus mengembalikan setiap wadah makanan yang mereka terima dan adanya indikasi makanan yang diterima tidak higienis lantaran menggunakan wadah yang hanya dicuci ulang saja.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI