Suara.com - Aktivis media sosial Dokter Tifa tampak tak puas menuding Presiden Joko Widodo alias Jokowi punya ijazah palsu.
Kini, giliran anak sulung sang Presiden, Gibran Rakabuming Raka yang jadi 'korban' isu yang sama dan sekaligus menambah daftar kontroversi Dokter Tifa.
Tifa turut menuding Gibran tak sesungguhnya kuliah di Australia, melainkan hanya mengambil kursus.
"Bran @gibran_tweet, ijazah kursusmu dari Insearch UTS mana coba tak lihat. Insearch setahuku artinya program atau kursus untuk persiapan masuk UTS," ketik Dokter Tifa melalui Twitternya pada Kamis (16/11/2023).
Kontroversi Dokter Tifa tak berhenti di tudingan ijazah palsu Gibran dan Jokowi. Sebab, Tifa ternyata yang tak jujur terkait pendidikannya.
Ia sempat mengaku sebagai alumnus Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, yang akhirnya disebut tak benar oleh pihak kampus.
Berikut segudang kontroversi Dokter Tifa.
Tuduh ijazah Jokowi palsu

Dokter Tifa dahulu nekat menuding sang Presiden RI menjabat dengan rekam pendidikan palsu.
Ia mengklaim bahwa ijazah yang dikeluarkan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) tempat Jokowi kuliah adalah ijazah palsu. Ia juga menuding sang presiden tak pernah kuliah di kampus tersebut.
Bahkan, Tifa mengaku melakukan analisis terhadap foto wisuda sang presiden dan menyimpulkan bahwa pria di foto tersebut bukan Jokowi.
"Sebagai Dokter yang lulus matkul [mata kuliah] Anatomi 15 SKS pasti tahu, hidung, bibir, dan gigi di foto sebelah kanan adalah milik dua orang yang berbeda," tulis dokter Tifa Minggu (9/10/2022) silam.
Tifa akhirnya dilaporkan sebagai tersangka berdasarkan laporan polisi Nomor: LP/B/0568/IX/2022 Bareskrim Polri tanggal 29 September 2022. Akhirnya, Tifa keok dan mundur teratur tak melanjutkan tudingannya.
“Ya sudah. Clear. Foto sudah hilang semua. Ngga akan saya tagih lagi,” terang Tifa via akun Twitter.
Bak jatuh tertimpa tangga, Tifa akhirnya terekspos tak pernah kuliah di STF Driyarkara. Adapun ia sempat mengaku bahwa ia merupakan Doktor Filsafat dan mendapat ijazah dari sekolah tinggi itu.
Akhirnya, pihak kampus langsung menyatakan bahwa apa yang diklaim oleh Tifa tak benar.