PO Haryanto pun berhasil masuk ke dalam daftar 10 besar perusahaan otobus terbesar di Indonesia. Bisnis milik Haryanto ini juga berkembang ke ranah rumah makan serta stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Haryanto sendiri berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya bekerja buruh kasar, sementara ibunya berjualan daging di pasar. Usai lulus SMP, ia sempat tak lulus masuk sekolah teknik menengah karena tidak memiliki biaya.
Masa kecilnya diisi dengan membantu keluarga, mulai dari berjualan es dan rumput, menjadi tukang bersih-bersih hotel, hingga kuli bangunan. Ketika bekerja menjadi kuli bangunan, Haryanto diberi upah Rp 400 tiap bulannya.
Sementara itu, cita-citanya ingin menjadi tentara. Impian ini terwujud usai ia iterima di Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad. Saat masuk, pangkatnya prajurit dua sebagai pengemudi kendaraan berat yang membawa senjata dan meriam.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti