Ayu sendiri mengaku dirinya merasa takut saat menonton adegan-adegan di film tersebut. Tapi, lantaran melihat Yanto yang ketakutan sampai meringkuk di bawah, ia malah jadi tertawa.
"Pas nonton ngerasa takut sih, serem, cuma karena mas Yantonya sampe kebawa-bawa, aku jadi ketawa-tawa," kata Ayu lagi.
Ayu mengatakan bahwa awalnya ia menyangka sikap Yanto yang ketakutan itu hanyalah bercanda. Tetapi belakangan ia baru menyadari kalau temannya itu benar-benar ketakutan.
"Tadinya aku kan nggak tau, aku lagi fokus ke depan. Ada suara nangis. siapa yang nangis, gak taunya ini (Yanto). Kirain awalnya bercanda," Ayu membeberkan kejadian di dalam bioskop saat itu.
Sebagai teman, Ayu sendiri bukannya tak pernah menasehati Yanto agar tidak terus-menerus berkubang dalam dosa. Terlebih, menurut Ayu, selama menjadi waria, Yanto sering sekali ditipu dan diperlakukan tidak baik oleh mereka yang membeli jasanya, mulai dari dikasih uang lecek Rp7.000, hingga yang paling parah diambil motornya.
Bagi Ayu, Yanto yang awalnya hanya teman satu panggung, kini sudah seperti saudara, teman, dan juga sahabat.
"Sedih sih, dia di sini udah gak punya siapa-siapa, gak ada yang membimbing juga, makanya saya berusaha bantu meluruskan," pungkas Ayu.